Kamis, 20 November 2025

Murianews, Semarang – Polda Jawa Tengah (Jateng) mengaku Tengah menyiapkan 21.300 personel untuk mengamankan Pemilu 2024 di Jateng. Jumlah tersebut diketahui tersebar di seluruh Polres di Jawa Tengah.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka persiapan Operasi Mantap Brata 2023-2024 atau Pengamanan Pemilu 2024, yang diselenggarakan oleh Polda Jateng di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Selasa (10/10/2023).

”Setidaknya akan ada 21.300 personel yang akan dikerahkan untuk pengamanan pemilu di Jawa Tengah,” katanya.

Ia menyebutkan, jumlah itu masih ditambah personel dari TNI sebanyak 5.570. Personel gabungan itu akan berjaga di 117.299 tempat pemungutan suara (TPS) dan tempat-tempat vital, termasuk kantor KPU dan Bawaslu, serta objek vital lain.

”Totalnya hampir 22 ribu personel kita yang akan tersebar di 117 ribu TPS di Jateng,” terangnya.

Luthfi menambahkan, untuk mengantisipasi konflik yang ada di masyarakat, Polda Jateng juga membentuk Satgas Cooling System. Mereka bertugas mendinginkan masyarakat atau meredam percikan konflik yang ada di masyarakat.

”Satgas itu terdiri atas satgas manajemen media, satgas manajemen sosial, dan satgas manajemen kemitraan,” tambahnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengungkap tujuh Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jateng rawan konflik. Kerawanan tersebut bahkan masuk dalam risiko tinggi.

Pernyataan tersebut diungkap Nana saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka persiapan Operasi Mantap Brata 2023-2024 atau Pengamanan Pemilu 2024, yang diselenggarakan oleh Polda Jateng di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Selasa (10/10/2023).

”Data dari Bawaslu, Jawa Tengah berada di daerah rawan sedang. Tapi seperti disampaikan Kapolda dan Pangdam bahwa ketika pemilu itu tidak ada daerah aman dan tenang. Semua ada rawannya, kategori rawan sangat tinggi, rawan tinggi, dan rawan sedang,” katanya.

Nana menyebutkan, ketujuh daerah penyelenggara Pilkada yang rawan konflik tersebut di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kendal.

”Bisa jadi kelihatannya di sini tenang, tetapi saya ingatkan soal kesiapsiagaan. Rasa aman ini harus betul-betul dijaga, untuk menjaga stabilitas Jawa Tengah,” terangnya.

Oleh karena itu, Pj Gubernur meminta, pemetaan harus terus dilakukan, termasuk mengawasi penyebaran berita hoaks selama tahapan pemilu.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler