Rabu, 19 November 2025

Murianews, SemarangKementerian PUPR menggelontorkan dana Rp 3,1 triliun untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) ke Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang

Pembangunan SPALR-T tersebut akan dilakukan hingga tahun 2030 mendatang melalui pendekatan Citywide Inclusive Sanitation Project (CISP). Saat ini anggaran tersebut sudah diterima langsung Pemkot Semarang yang diwakili Kepala Bappeda, di Jakarta, Jumat (27/7/2024).

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan luar biasa dari pemerintah pusat, termasuk dalam upaya pengentasan persoalan kemiskinan.

”Banyak bantuan dari pemerintah pusat, ada dari Kementerian PUPR launching SPALD-T di Jakarta yang juga untuk mengurangi kemiskinan dan stunting,” katanya seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan, di dalam pengolahan limbah ini kan ada sanitasi yang menjadi indikator bagaimana kemiskinan dan stunting bisa berkurang.

Menurut dia, pembangunan SPALD-T Skala Perkotaan Kota Semarang bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi aman melalui penyediaan infrastruktur yang baik.

Sistem yang dilakukan, yakni dengan mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke sub-sistem pengolahan terpusat.

”Air limbah domestik atau rumah tangga merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenisnya. Air limbah ini akan diolah sehingga bisa digunakan,” terangnya.

Saat ini, pembangunan SPALD-T skala perkotaan dengan pendekatan CISP akan dilaksanakan di tiga kota pilot percontohan yaitu Kota Semarang, Kota Pontianak, dan Kota Mataram.

Ia menambahkan dari tiga kota tersebut, Kota Semarang mendapat alokasi dana terbesar, yakni Rp 3,1 triliun. Kemudian Kota Pontianak menerima alokasi Rp 1,5 triliun dan Kota Mataram mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 1 triliun.

 

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler