Ratusan personel ini dikerahkan untuk mengantisipasi serta mengamankan jalannya aksi yang disinyalir akan diikuti ratusan buruh dari berbagai kalangan.
”Pengamanan dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis, melalui peran tim negosiator dan binluh (pembinaan dan penyuluhan), serta pengawalan lalu lintas untuk menghindari kemacetan,” katanya seperti dilansir Detik Jateng, Kamis (28/8/2025).
Tim negosiator juga sudah disiagakan untuk memfasilitasi dialog antara perwakilan buruh dan pemerintah, sementara unit pengendali massa disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi.
Ia menyebutkan, personel gabungan yang dilibatkan terdiri dari personel Polrestabes Semarang, Satbrimob Polda Jateng, dan Ditsamapta Polda Jateng. Para personel ini ditempatkan di beberapa titik strategis, termasuk di depan Kantor Gubernur, DPRD, dan Balai Kota Semarang.
Meskipun massa aksi belum terlihat saat pantauan pada pukul 13.26 WIB, personel kepolisian sudah berada di lokasi. Polisi berharap aksi penyampaian aspirasi ini dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan kondusif.
Tuntutan Aksi...
Murianews, Semarang – Polrestabes Semarang mengerahkan 977 personel gabungan untuk mengamankan demo buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (gubernuran).
Ratusan personel ini dikerahkan untuk mengantisipasi serta mengamankan jalannya aksi yang disinyalir akan diikuti ratusan buruh dari berbagai kalangan.
Kasi Humas Polrestabes Semarang Kompol Agung Setyo Budi menjelaskan, pola pengamanan mengedepankan pendekatan humanis.
”Pengamanan dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis, melalui peran tim negosiator dan binluh (pembinaan dan penyuluhan), serta pengawalan lalu lintas untuk menghindari kemacetan,” katanya seperti dilansir Detik Jateng, Kamis (28/8/2025).
Tim negosiator juga sudah disiagakan untuk memfasilitasi dialog antara perwakilan buruh dan pemerintah, sementara unit pengendali massa disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi.
Ia menyebutkan, personel gabungan yang dilibatkan terdiri dari personel Polrestabes Semarang, Satbrimob Polda Jateng, dan Ditsamapta Polda Jateng. Para personel ini ditempatkan di beberapa titik strategis, termasuk di depan Kantor Gubernur, DPRD, dan Balai Kota Semarang.
”Sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon, Raisa, dan SEC Barrier juga disiagakan di lokasi,” terangnya.
Meskipun massa aksi belum terlihat saat pantauan pada pukul 13.26 WIB, personel kepolisian sudah berada di lokasi. Polisi berharap aksi penyampaian aspirasi ini dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan kondusif.
Tuntutan Aksi...
Sebelumnya, Koordinator Jaringan ABJAT/KSPI Jawa Tengah, Aulia Hakim, mengatakan aksi ini akan dimulai pukul 13.30 WIB. Rencananya, demo akan diikuti ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja.
”Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJQT) dan KSPI Jawa Tengah akan melakukan aksi unjuk rasa, jam 13.30 sampai selesai,” tulis Aulia lewat pesan singkat.
Ia menjelaskan, total ada tujuh tuntutan yang akan disampaikan dalam demo kali ini. Tujuh tuntutan tersebut yakni penghapusan outsourcing dan tolak upah murah, kenaikan upah di Jateng tahun 2026 minimal 8,5 persen dan stop PHK dan bentuk Satgas PHK.
Selain itu juga tuntutan untuk mengesahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law, pengesahan RUU Perampasan Aset dan pemberantasan korupsi dari hulu sampai hilir.
Kemudian revisi RUU Pemilu dan redesign sistem Pemilu 2029 serta reformasi Pajak Perburuhan, termasuk menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp7,5 juta per bulan dan menghapus pajak pesangon, THR, dan JHT.