Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menyatakan dukungannya terhadap Perkumpulan Penyuluh Antikorupsi Nasional yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia menilai peran para penyuluh yang bekerja secara sukarela ini sangat krusial dalam upaya pencegahan dan sosialisasi antikorupsi.

”Ini luar biasa. Apalagi para penyuluh ini bekerja sukarela dan tak ada gajinya. Semangatnya luar biasa dan perlu diapresiasi,” ujar Sumanto dalam Dialog Publik Sinergi Pencegahan Korupsi di TVRI Jateng.

Ia berharap para penyuluh, yang kini berjumlah 630 orang, dapat melakukan sosialisasi secara lebih masif untuk menumbuhkan kesadaran penuh agar tidak bertindak korupsi.

Sumanto juga menekankan pentingnya introspeksi diri, terutama bagi mereka yang memiliki kekuasaan. Menurutnya, kesadaran harus terus ditumbuhkan untuk menghindari sikap sewenang-wenang.

Ia juga menegaskan bahwa DPRD Jateng siap menerima kritik. ”Kalau tidak mau dikoreksi, nanti semakin hari semakin acuh tak acuh,” katanya.

Dalam menjalankan tiga fungsi utamanya (legislasi, anggaran, dan pengawasan) DPRD Jateng menerapkan sistem pencegahan korupsi.

Salah satunya adalah penggunaan sistem e-planning, yang memungkinkan pengawasan anggaran setiap dinas secara transparan. Hal ini memastikan bahwa pajak masyarakat digunakan kembali untuk program pembangunan secara akuntabel.

Deputi Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menjelaskan bahwa KPK kini mengoptimalkan strategi pencegahan korupsi. Menurutnya, pemberantasan korupsi didasarkan pada tiga strategi utama: pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan.

Strategi Pencegahan...

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini