Program Desalinasi ini merupakan program yang mengubah air payau menjadi air yang layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Warga setempat, Siti Nurjanah, mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak perlu lagi membeli air bersih dari luar desa dengan harga mahal.
”Sangat membantu buat masyarakat. Harganya juga tidak terlalu tinggi, rasanya nikmat banget. Dulu susah dapat air bersih,” katanya.
Sejak 8 September, warga hanya perlu membayar sekitar Rp 3.000-Rp4.000 per galon, dan hasilnya digunakan untuk biaya operasional serta perawatan.
Bahrudin pun memastikan kualitas air yang dihasilkan sangat baik.
”Tiga hari lalu hasil laboratorium menjelaskan kalau air ini sangat bagus," ujarnya.
Murianews, Semarang – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meresmikan program desalinasi hasil kerja sama Pemprov Jateng bersama Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak, Selasa (30/9/2025.
Program Desalinasi ini merupakan program yang mengubah air payau menjadi air yang layak untuk dikonsumsi masyarakat.
Warga setempat, Siti Nurjanah, mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak perlu lagi membeli air bersih dari luar desa dengan harga mahal.
”Sangat membantu buat masyarakat. Harganya juga tidak terlalu tinggi, rasanya nikmat banget. Dulu susah dapat air bersih,” katanya.
Ketua Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum Sanitasi (KPSPAMS) Banjarsari Bergerak, Ahmad Bahrudin, yang didapuk sebagai pengelola mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba operasional sudah dimulai sejak Agustus 2025 dengan penggratisan air.
Sejak 8 September, warga hanya perlu membayar sekitar Rp 3.000-Rp4.000 per galon, dan hasilnya digunakan untuk biaya operasional serta perawatan.
Bahrudin pun memastikan kualitas air yang dihasilkan sangat baik.
”Tiga hari lalu hasil laboratorium menjelaskan kalau air ini sangat bagus," ujarnya.
Ada 4 Titik di Jateng...
Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa desalinasi ini merupakan salah satu dari empat titik yang disiapkan Pemprov Jateng dan Undip.
Selain di Demak, program serupa juga dibangun di Kabupaten Brebes, Pekalongan, dan Pati. Program ini merupakan bagian dari program prioritasnya, yaitu Desa Maju dan Berdaya.
Untuk meringankan biaya operasional, Luthfi telah menginstruksikan Dinas PUBMCK dan dinas terkait untuk memberikan bantuan solar panel sebagai sumber energi listrik.
”Di Demak ini bisa memberikan kontribusi kepada hampir 2.000 warga atau satu desa, dengan harapan kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum ini terpenuhi,” kata Luthfi.
Ia menambahkan, terpenuhinya kebutuhan air bersih adalah salah satu indikator penting dalam upaya intervensi penurunan angka kemiskinan dan stunting.
”Jadi, implikasi kemiskinan di antaranya sehat dan kebutuhan dasar terpenuhi. Ini adalah salah satu faktor agar masyarakat terjamin kebutuhan air bersih di wilayah kita,” tegasnya.