Percakapan Ponsel Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten Terungkap
Zulkifli Fahmi
Selasa, 24 Oktober 2023 14:21:00
Murianews, Klaten – Isi percakapan ponsel milik pasangan suami istri (pasutri) yang tewas berpelukan di Klaten, Y (37) dan I (39) terungkap.
Dalam hasil pemeriksaan polisi, dalam ponsel pasutri tersebut terdapat percakapan terkait masalah utang piutang. Baik itu dari perseorangan maupun perbankan.
Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa mengatakan, meski ada percakapan soal utang piutang namun tak ada yang menjurus pada ancaman.
”Kalau dalam percakapan itu tidak ada ancaman, percakapan hanya utang piutang. Ini masih dalam penyelidikan kami, termasuk minuman diperiksa Labfor,” ujar Umar dikutip dari Detik.com, Selasa (24/10/2023).
Saat ini polisi telah mengirim cairan teh ke Labfor Bogor yang memiliki alat untuk menelitinya. Polres Klaten masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut.
”Kita menunggu hasil laboratorium. Dengan berbagai pertimbangan tokoh masyarakat dan keluarga, mereka tidak menghendaki autopsi dengan berbagai pertimbangan,” kata Kapolres Klaten AKBP Warsono.
Warsono menambahkan, tidak menutup kemungkinan autopsi dilakukan jika hasil laboratorium menemukan sesuatu yang mencurigakan.
”Sudah, sudah kita lakukan komunikasi, tidak saja keluarga, tapi masyarakat juga tidak menghendaki autopsi. Tapi kita juga tetap menunggu hasil laboratorium,” kata Warsono.
Diberitakan sebelumnya, pasutri Y (37) dan I (39) warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten ditemukan meninggal dunia di tempat tidur rumahnya dalam posisi berpelukan, Rabu (11/10/2023) pagi.
Dalam pemeriksaan visum luar, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau tanda lainnya. Polres Klaten pun mengambil sampel makanan dan minuman dari lokasi untuk dikirim ke laboratorium forensik (labfor) guna mengungkap kasus tersebut.
”Kita tetap melakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan-makanan yang ada di lokasi. Kita kirim ke Labfor. Karena memang dari hasil visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan atau tanda lain. Sehingga kita melakukan pendalaman,” ujar Warsono saat itu.
