Stok Beras Jateng Dipastikan Aman sampai Akhir 2024
Zulkifli Fahmi
Jumat, 3 November 2023 06:53:00
Murianews, Semarang – Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pihaknya terus berupaya memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan, salah satunya komoditas beras. Ia pun memastikan stok beras di Jawa Tengah cukup hingga akhir 2024 nanti.
”Insya Allah sampai akhir 2024, stok beras cukup di Jawa Tengah ini,” ungkapnya.
Nana menjelaskan, stok beras di Jateng pada 2023 mencapai 6,37 juta ton lebih. Sedangkan kebutuhannya hanya separuhnya lebih sedikit, yakni 3,96 juta ton.
”Pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional, karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial, bagi manusia untuk mempertahankan hidup,” tuturnya.
Menjaga stok pangan, Nana melanjutkan, juga untuk mengendalikan inflasi. Sebagaimana rilis BPS terbaru, inflasi di Jateng pada 2023 secara year on year sebesar 2,81 persen. Angka itu masih berada di rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0 plus minus 1.
”Jadi alhamdulillah inflasinya di bawah 3 (persen). Ini berkat kerja sama yang baik, tentunya dengan Badan Pangan Nasional, kemudian Bulog. Kami pun terus melakukan langkah, yang sering kami lakukan itu GPM (Gerakan Pangan Murah), juga kami me-mapping betul, daerah-daerah yang kemiskinannya miskin ekstrem,” papar Nana.
Keberhasilan Pemprov Jateng untuk memastikan kecukupan stok pangan di wilayahnya, khususnya beras mendapatkan apresiasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Apresiasi itu disampaikan langsung Kepala Bapanas Arief Presetyo Adi saat meninjau tempat bongkar muat beras impor dari Kamboja di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan di Gudang Bulog Randugarut, Kamis (2/11/2023).
Arief mengatakan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menunjukkan komitmennya dengan turun langsuung untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan.
”Beliau ini salah satu gubernur terbaik, kepala dinasnya juga kepala dinas terbaik, yang untuk melakukan SPHP (Stabilitasasi Pasokan Harga Pasar) dan inflasi Jateng ini terjaga. Beliau ini kerjanya keliling ke mana-mana untuk melakukan itu. Mungkin sekitar 20 ribu ton (beras) untuk Jateng yang dibagi untuk bantuan pangan,” ungkap Arief, seperti dikutip laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (3/11/2023).
Arief menjelaskan, beras impor dari Kamboja itu didatangkan untuk cadangan pangan pemerintah. Ini sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo, untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton guna menambah stok beras Bulog.
Beras dari Kamboja ini tidak dijualbelikan secara umum, namun hanya memenuhi penugasan pemerintah. Contohnya untuk bantuan pangan serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.
”Tidak untuk yang lain, tetapi untuk stok cadangan pangan pemerintah, yang ini kita juga gunakan untuk melakukan intervensi kebutuhan beras nasional. Jadi, nomor satu prioritas kita adalah tentunya produksi dalam negeri. Tapi pada saat memang kita memerlukan tambalan stok dari luar negeri, ini kita lakukan,” jelasnya.
Murianews, Semarang – Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, pihaknya terus berupaya memastikan masyarakat dapat menjangkau pangan, salah satunya komoditas beras. Ia pun memastikan stok beras di Jawa Tengah cukup hingga akhir 2024 nanti.
”Insya Allah sampai akhir 2024, stok beras cukup di Jawa Tengah ini,” ungkapnya.
Nana menjelaskan, stok beras di Jateng pada 2023 mencapai 6,37 juta ton lebih. Sedangkan kebutuhannya hanya separuhnya lebih sedikit, yakni 3,96 juta ton.
”Pangan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional, karena merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial, bagi manusia untuk mempertahankan hidup,” tuturnya.
Menjaga stok pangan, Nana melanjutkan, juga untuk mengendalikan inflasi. Sebagaimana rilis BPS terbaru, inflasi di Jateng pada 2023 secara year on year sebesar 2,81 persen. Angka itu masih berada di rentang sasaran target inflasi, yaitu 3,0 plus minus 1.
”Jadi alhamdulillah inflasinya di bawah 3 (persen). Ini berkat kerja sama yang baik, tentunya dengan Badan Pangan Nasional, kemudian Bulog. Kami pun terus melakukan langkah, yang sering kami lakukan itu GPM (Gerakan Pangan Murah), juga kami me-mapping betul, daerah-daerah yang kemiskinannya miskin ekstrem,” papar Nana.
Keberhasilan Pemprov Jateng untuk memastikan kecukupan stok pangan di wilayahnya, khususnya beras mendapatkan apresiasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Apresiasi itu disampaikan langsung Kepala Bapanas Arief Presetyo Adi saat meninjau tempat bongkar muat beras impor dari Kamboja di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan di Gudang Bulog Randugarut, Kamis (2/11/2023).
Arief mengatakan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menunjukkan komitmennya dengan turun langsuung untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan.
”Beliau ini salah satu gubernur terbaik, kepala dinasnya juga kepala dinas terbaik, yang untuk melakukan SPHP (Stabilitasasi Pasokan Harga Pasar) dan inflasi Jateng ini terjaga. Beliau ini kerjanya keliling ke mana-mana untuk melakukan itu. Mungkin sekitar 20 ribu ton (beras) untuk Jateng yang dibagi untuk bantuan pangan,” ungkap Arief, seperti dikutip laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (3/11/2023).
Arief menjelaskan, beras impor dari Kamboja itu didatangkan untuk cadangan pangan pemerintah. Ini sesuai perintah Presiden RI Joko Widodo, untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton guna menambah stok beras Bulog.
Beras dari Kamboja ini tidak dijualbelikan secara umum, namun hanya memenuhi penugasan pemerintah. Contohnya untuk bantuan pangan serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.
”Tidak untuk yang lain, tetapi untuk stok cadangan pangan pemerintah, yang ini kita juga gunakan untuk melakukan intervensi kebutuhan beras nasional. Jadi, nomor satu prioritas kita adalah tentunya produksi dalam negeri. Tapi pada saat memang kita memerlukan tambalan stok dari luar negeri, ini kita lakukan,” jelasnya.