Kamis, 20 November 2025

Murianews, Semarang – Pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan Jembatan Kali Babon Semarang di Jalan Semarang-Demak mulai dilakukan. Tampak alat berat dan sejumlah pekerja mulai melakukan sejumlah pekerjaan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1 Provinsi Jawa Tengah, Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Wishnu Herlambang mengungkapkan alasan jembatan di perbatasan Semarang-Demak itu diperbaiki.

Ia mengatakan, perbaikan dan pemeliharaan dilakukan guna memastikan keamanan dan fungsi jembatan agar tetap optimal. Upaya itu juga dilakukan guna mencegah penurunan performa struktur bangunan jembatan seiring berjalannya waktu.

Dalam rilis resmi yang diterima Murianews.com, Rabu (8/5/2024), Wishnu mengatakan, Jembatan Kali Babon A (arah Surabaya) dan B (arah Jakarta) dibangun pada 1999 lalu. Artinya, jembatan tersebut kini telah berusia 25 tahun.

Keduanya adalah jembatan dengan tipe Rangka Baja Australia. Adapun sepesifikasinya, Jembatan Kali Babon A memiliki panjang 36 meter dengan lebar 7,5 meter. Sedangkan, Jembatan Kali Babon B panjangnya 37 meter dengan lebar 7,5 meter.

Secara resmi, pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan jembatan itu dilakukan sejak Jumat, 3 Mei 2024 dan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan ke depan.

Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan, di antaranya yakni, penggantian dan pengencangan baut, penggantian lapis aspal permukaan menjadi rigit beton, perbaikan expansion join dan perbaikan head wall abutmen.

Pekerjaan pemeliharaan nantinya dilakukan dalam dua tahap. Pertama pekerjaan dilakukan di Jembatan Kali Babon A dan Jembatan Kali Babon B pada tahap kedua.

Wishnu menyebut pemeliharaan Jembatan Kali Babon ini salah satu lingkup dalam paket rekonstruksi Jalan Semarang-Demak-Trengguli-Jepara/Kudus, Pelebaran Jembatan Kaliboyo CS, dan Berkala Jembatan Tuntang Buyaran CS B.

”Nilai kontrak paket tersebut sebesar Rp 6,79 miliar pada tahun anggaran 2024,” katanya.

Selama pekerjaan berlangsung, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Demak terkait rekayasa lalu lintas. Itu dilakukan, karena selama pekerjaan berlangsung hanya tiga jalur yang bisa digunakan, dan satu jalur ditutup.

Jalur alternatif yang disarankan untuk kendaraan kecil (kendaraan roda dua dan roda empat) yaitu Jalan Raya Onggorawe – Jalan Raya Waru - Mranggen - Jalan Raya Majapahit, Semarang.

”Apabila terjadi rob saat perbaikan kendaraan kecil (roda 2 dan 4) diarahkan melewati jalan alternatif Onggorawe, dan jika terjadi antrian panjang akan diterapkan contraflow hingga waktu tertentu,” tambah Wishnu.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler