Pascagempa Batang, Aktivitas Warga Berangsur Normal
Zulkifli Fahmi
Selasa, 9 Juli 2024 10:08:00
Murianews, Batang – Aktivitas warga berangsur kembali normal pascagempa Batang, Jawa Tengah yang terjadi Minggu (7/7/2024) siang. Para pedagang pasar tradisional pun sudah kembali melakukan aktivitasnya.
Mereka tetap melanjutkan aktivitas jual beli meski sebagian bangunan pasar mengalami kerusakan akibat gempa. Itu diungkapkan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Senin (8/7/2024).
’’Ya, aktivitas maupun transaksi jual beli para pedagang masih normal saja. Artinya, mereka tidak terganggu dengan adanya kerusakan bangunan pasar seperti atap dan dinding akibat gempa,’’ katanya, dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).
Lani mengatakan, pembuatan pasar darurat masih belum perlu dilakukan. Sebab, lokasi para pedagang berjualan saat ini masih aman untuk digunakan berdagang.
Pihaknya pun masih menginventarisasi secara teknis agar penanganan pascagempa dapat segera dilakukan.
’’Yang jelas secara umum (kondisi pasar) masih aman. Pedagang masih bisa berjualan di pasar,’’ kata Lani Dwi Rejeki saat berkunjung ke lokasi korban gempa di Desa Lebo, Kecamatan warungasem.
Terkait jumlah korban gempa juga masih dilakukan pendataan. Ia menyebut, jumlah korban akibat gempat masih bisa terus bertambah.
’’Mulai hari ini, kami menindaklanjuti penanganan para korban terdampak gempa. Namun berdasar data sementara ada tiga wilayah kecamatan terdampak gempa,’’ katanya.
Pihaknya sudah merapatkan untuk memenuhi bantuan yang dibutuhkan oleh warga seperti memperbaiki rumah yang rusak atau bantuan sembako.
’’Yang pasti, kami siap memenuhi kebutuhan warga terdampak gempa seperti sekarang ini mendirikan dapur umum,’’ katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah diguncang gempa tektonik bermagnitudo 4,4, Minggu (7/7/2024). Akibat bencana tersebut sejumlah bangunan dilaporkan rusak.
Sejumlah video yang menunjukkan kerusakan sejumlah bangunan beredar di media sosial. Salah satunya, Masjid Agung di kawasan Alun-alun Batang.
Dalam video tersebut, puing-puing genteng terlihat berserakan di lantai bawah. Terlihat pula kaca yang pecah di bagian bangunan.
Murianews, Batang – Aktivitas warga berangsur kembali normal pascagempa Batang, Jawa Tengah yang terjadi Minggu (7/7/2024) siang. Para pedagang pasar tradisional pun sudah kembali melakukan aktivitasnya.
Mereka tetap melanjutkan aktivitas jual beli meski sebagian bangunan pasar mengalami kerusakan akibat gempa. Itu diungkapkan Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Senin (8/7/2024).
’’Ya, aktivitas maupun transaksi jual beli para pedagang masih normal saja. Artinya, mereka tidak terganggu dengan adanya kerusakan bangunan pasar seperti atap dan dinding akibat gempa,’’ katanya, dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).
Lani mengatakan, pembuatan pasar darurat masih belum perlu dilakukan. Sebab, lokasi para pedagang berjualan saat ini masih aman untuk digunakan berdagang.
Pihaknya pun masih menginventarisasi secara teknis agar penanganan pascagempa dapat segera dilakukan.
’’Yang jelas secara umum (kondisi pasar) masih aman. Pedagang masih bisa berjualan di pasar,’’ kata Lani Dwi Rejeki saat berkunjung ke lokasi korban gempa di Desa Lebo, Kecamatan warungasem.
Terkait jumlah korban gempa juga masih dilakukan pendataan. Ia menyebut, jumlah korban akibat gempat masih bisa terus bertambah.
’’Mulai hari ini, kami menindaklanjuti penanganan para korban terdampak gempa. Namun berdasar data sementara ada tiga wilayah kecamatan terdampak gempa,’’ katanya.
Pihaknya sudah merapatkan untuk memenuhi bantuan yang dibutuhkan oleh warga seperti memperbaiki rumah yang rusak atau bantuan sembako.
’’Yang pasti, kami siap memenuhi kebutuhan warga terdampak gempa seperti sekarang ini mendirikan dapur umum,’’ katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah diguncang gempa tektonik bermagnitudo 4,4, Minggu (7/7/2024). Akibat bencana tersebut sejumlah bangunan dilaporkan rusak.
Sejumlah video yang menunjukkan kerusakan sejumlah bangunan beredar di media sosial. Salah satunya, Masjid Agung di kawasan Alun-alun Batang.
Dalam video tersebut, puing-puing genteng terlihat berserakan di lantai bawah. Terlihat pula kaca yang pecah di bagian bangunan.