Torehan itu diraih Jateng setelah berhasil menyabet 24 prestasi dari berbagai marhalah/cabang musabaqah. Rinciannya, Jateng membawa pulang 10 medali emas, 6 medali perak, 5 medali perunggu, dan tiga predikat harapan
Sorak-sorai dan tepuk tangan mengiringi momen pengumuman hasil lomba yang diumumkan Senin (6/10/2025), ketika nama-nama peserta asal Jawa Tengah berulang kali disebutkan sebagai juara.
Atmosfer bangga dan haru tampak di antara para peserta, pendamping, dan official kafilah.
Dengan ditetapkannya sebagai juara umum MQK Nasional 2025, Jateng pun meraih hattrick pada ajang tahunan ini. Jateng sebelumnya meraih juara umum pada 2017, 2023, dan 2025.
Sebagai informasi, pada 2019 gelaran MQK hanya digelar hingga tingkat daerah. Untuk gelaran nasional tidak digelar secara resmi oleh Kementerian Agama.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng Amin Handoyo yang turut hadir saat penyampaian pengumuman mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian tersebut.
”Alhamdulillah, ini buah dari kerja keras, semangat belajar, dan kekompakan seluruh peserta serta pembimbing. Prestasi ini bukan hanya milik para juara, tetapi juga kebanggaan seluruh pesantren di Jawa Tengah,” ujarnya.
Murianews, Wajo – Kafilah Provinsi Jateng kembali meraih juara umum dalam ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional 2025 di Pesantren As’adiyah Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.
Torehan itu diraih Jateng setelah berhasil menyabet 24 prestasi dari berbagai marhalah/cabang musabaqah. Rinciannya, Jateng membawa pulang 10 medali emas, 6 medali perak, 5 medali perunggu, dan tiga predikat harapan
Sorak-sorai dan tepuk tangan mengiringi momen pengumuman hasil lomba yang diumumkan Senin (6/10/2025), ketika nama-nama peserta asal Jawa Tengah berulang kali disebutkan sebagai juara.
Atmosfer bangga dan haru tampak di antara para peserta, pendamping, dan official kafilah.
Dengan ditetapkannya sebagai juara umum MQK Nasional 2025, Jateng pun meraih hattrick pada ajang tahunan ini. Jateng sebelumnya meraih juara umum pada 2017, 2023, dan 2025.
Sebagai informasi, pada 2019 gelaran MQK hanya digelar hingga tingkat daerah. Untuk gelaran nasional tidak digelar secara resmi oleh Kementerian Agama.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jateng Amin Handoyo yang turut hadir saat penyampaian pengumuman mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian tersebut.
”Alhamdulillah, ini buah dari kerja keras, semangat belajar, dan kekompakan seluruh peserta serta pembimbing. Prestasi ini bukan hanya milik para juara, tetapi juga kebanggaan seluruh pesantren di Jawa Tengah,” ujarnya.
Jaga Tradisi...
Menurutnya, prestasi ini menjadi bukti Jateng mampu menjaga tradisi di ajang MQK Nasional 2025. Ini sekaligus membuktikan pesantren di Jateng terus berkomitmen melahirkan santri yang unggul dalam literasi kitab kuning sekaligus moderat dalam berpikir.
Amin membeber, prestasi yang diraih mencakup berbagai bidang kajian, mulai dari Fiqh, Ushul Fiqh, Nahwu, Akhlaq, Hadis, Tafsir, Tarikh, hingga Debat Bahasa Inggris.
”Di antaranya, cabang Lalaran Nazham Alfiyah Ibn Malik berhasil meraih perak dan Debat Bahasa Inggris Ulya Putri turut menyumbang medali emas untuk Jawa Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kafilah MQK Jateng Ali Ansori berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi para santri untuk terus menekuni literatur keislaman klasik dengan semangat keilmuan dan moderasi beragama.
”MQKN bukan sekadar kompetisi, tapi juga ruang silaturahmi keilmuan antar-santri dari seluruh Indonesia. Semoga semangat ini terus hidup di pesantren-pesantren kita,” pungkasnya.