Rabu, 19 November 2025

Murianews, Wonogiri – Kemarau panjang yang melanda berpengaruh signifikan terhadap produksi beras di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Meski demikian, hasil panen padi di Wonogiri hingga September ini telah surplus.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispertan Pangan Wonogiri Nikenn Kuntarti mengakui, kemarau memang cukup membuat produksi padi di Wonogiri menurun. Ini disebabkan area yanam padi berkurang, karena banyak sawah tadah hujan.

Meski demikian, hasil panen padi dari April hingga September menunjukkan surplus.

Dikutip Murianews.com dari Jatengprov pada Rabu (13/9/2023) produksi gabah kering giling (GKG) sampai Juli 2023 di Wonogiri sebanyak 330.232 ton. Dari angka itu, dia memperkirakan GKG yang keluar dari Wonogiri sebanyak 171.023 ton.

Dengan begitu ketersediaan GKG di Wonogiri sampai Juli 2023 sebanyak 93.725 ton.

”Kebutuhan konsumsi beras di Wonogiri sampai dengan Juli 2023 sebanyak 58.101 ton. Kami masih surplus 35.624 ton. Beras sebanyak itu masih mencukupi sampai November 2023. Setiap tahun, di Wonogiri pun produksi berasnya surplus,” jelas Niken.

Di sisi lain, Kepala Bidang Produksi Dispertan Pangan Wonogiri, Ridwan Jauhari mengatakan, meski sebagian petani memilih tidak menanam pada musim kemarau, tetapi hal itu sangat lumrah dan sudah menjadi pola tahunan.

”Itu lumrah. Ada El Nino atau tidak, luas tanam padi sawah di Wonogiri ya tetap berkurang banyak saat kemarau. Tetapi bukan berarti produksi padi kami dalam setahun defisit. Kami tetap bisa surplus,” ungkapnya.

Ridwan menjelaskan berdasarkan jenis pengairan, pertanian padi sawah di Wonogiri dibagi menjadi tiga yaitu sawah irigasi, tadah hujan, dan pasang surut. Masing-masing jenis tersebut ada yang bisa tanam satu, dua, atau tiga kali masa tanam dalam setahun bergantung kondisi wilayah.

Mayoritas lahan sawah di Wonogiri menggunakan pola irigasi yang bersumber dari embung, waduk, atau sumber mata air.

Dari data Dispertan Wonogiri, luas tanam padi sawah pada Oktober 2021-Maret 2022 atau MT I sebanyak 45.154 hektare. Sedangkan luas tanam padi sawah pada April 2022-September 2022 seluas 20.086 hektare.

Sementara itu, luas tanam padi sawah pada Oktober 2022–Maret 2023 tercatat 50.692 hektare. Sedangkan luas tanam padi sawah pada pada April-Agustus 2023 seluas 15.304 hektare. Luas tanam pada September biasanya tidak lebih dari 1.000 hektare.

”Artinya tidak akan menyamai luas tanam MT II tahun sebelumnya. Dengan melihat data itu, berarti luas tanam pada 2023 ini menurun dibandingkan pada 2022 lalu. Berdasarkan data itu pula, dibandingkan MT I, luas tanam padi sawah pada MT II atau saat kemarau ini di Wonogiri berkurang sebanyak 34.388 ha pada 2023 ini,” terangnya.

Komentar

Jateng Terkini