Sabtu, 14 Juni 2025

Murianews, Semarang – Sebanyak 6 Daerah di Jateng terendam banjir, saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Rabu (13/3/2024). Menangani situasi yang terjadi Pemprov Jateng melakukan beberapa upaya.

Sesuai dengan update data di BPBD Jateng (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah), Kamis (14/3/2024), ada enam daerah yang terendam banjir. Daerah-daerah tersebut adalah Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, Pati, dan Kudus.

Di Kota Semarang, banjir terjadi di 11 titik, merendam rumah-rumah warga, sekolah, pertokoan, jalan pantura, bahkan jalur kereta api. Jumlah pengungsi banjir di kota Semarang sudah mencapai 207 orang tersebar di beberapa lokasi.

Di Kabupaten Pekalongan, banjir bandang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong. Kejadian ini menimbulkan korban dua orang meninggal dunia karena hanyut.

Selain itu, peristiwa banjir di Pekalongan juga membuat puluhan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Sebanyak 61 orang dilaporkan harus mengungsi akibat kejadian tersebut.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sudah melakukan beberapa upaya. Diantaranya adalah melakukan evakuasi korban bencana di sejumlah daerah.

Pihaknya bersama BPBD Kabupaten/Kota sudah menyiapkan sejumlah personel maupun pelaralatan untuk evakuasi warga. Langkah-langkah ini sudah dikoordinasikan untuk memberikan penanganan awal terhadap kejadian bencana yang terjadi.

“SOP (standar operating procedure) penanganan kita hampir sama. Jadi SOP pertama kita adalah penyelamatan. Ini menjadi upaya utama dalam penyelamatan masyarakat. Bukan bicara harta benda, itu ditinggal dulu. Masyarakat harus aman dulu,” kata Bergas.

Selain melakukan evakuasi, BPBD Jateng bersama BPBD kabupaten/kota juga menyediakan tempat pengungsian. Kemudian juga mensiagakan pompa air portable, mendirikan dapur umum, distribusi logistik permakanan ke warga yang terdampak, hingga kerja bakti dengan warga membersihkan puing puing pasca banjir bandang.

“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pengeloalaan Sumber Daya Air (PSDA) untuk penanganan kondisi sungai,” kata Bergas.

Untuk banjir yang ada di Kota Semarang, BPBD Jateng telah mendistribusikan bantuan berupa 300 kg beras, 1.200 bungkus mie instan, 384 air mineral, 200 kaleng sarden dan 96 liter minyak goreng. Kemudian juga 40 bungkus makanan siap saji, 48 kg gula pasir, 200 pack teh celup, dan 264 bungkus kopi bubuk.

Bergas mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, banjir yang terjadi di sejumlah daerah sudah banyak yang surut. Meski demikian di beberapa titik diakui masih ada genangan.

Bergas mengimbau, warga yang berada di daerah yang rawan bencana banjir dan longsor tetap waspada. Sebab potensi hujan dengan intensitas tinggi masih memungkinkan terjadi.

“Kalau kita tinggal di lokasi yang rawan longsor dan banjir. Tentunya yang bisa kita lakukan adalah mengurangi kerugian pada saat kejadian bencana terjadi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur mengatakan, pihaknya telah menggerakan Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka sudah dikerahkan di berbagai titik bencana yang terjadi.

“Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik makanan ke sejumlah tempat pengungsian, diantaranya beras, minyak goreng, sarden, dan sebagainya,” katanya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler