"Surat sudah diluncurkan ke Kementerian. Kita tunggu saja hasilnya. Untuk daerah lain sudah ada, seperti di Gunung Lawu dan Merbabu," ujar Luthfi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (24/4/2025).
“Selain membenahi infrastruktur pendukung pertanian, kawasan tangkapan air harus menjadi prioritas. Evaluasi terhadap serapan air tanah juga perlu diperketat. Kalau perlu, sebulan sekali kita evaluasi agar serapan air tanah tidak habis dikonsumsi,” tegasnya.
Langkah pelestarian lingkungan tidak hanya difokuskan di kawasan gunung dan pegunungan yang mewacanakan Taman Nasional Gunung Slamet. Gubernur Luthfi juga menyatakan akan melanjutkan program "Mageri Laut". Ini merupakan inisiatif konservasi pesisir yang pernah digagas saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.
Program ini mencakup penanaman mangrove secara masif di sepanjang pesisir dan pelibatan masyarakat dalam perawatan pasca tanam. Sehingga kawasan pesisir juga mendapatkan perlakuan konservasi yang optimal.
Murianews, Batang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengungkapkan, kawasan Gunung Slamet telah resmi diajukan menjadi taman nasional ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Langkah ini sebagai bagian dari upaya konservasi dan menjaga ketersediaan sumber daya air di wilayah Jateng.
"Surat sudah diluncurkan ke Kementerian. Kita tunggu saja hasilnya. Untuk daerah lain sudah ada, seperti di Gunung Lawu dan Merbabu," ujar Luthfi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (24/4/2025).
Usulan Gunung Slamet menjadi Taman Nasional tersebut, menurut Luthfi sejalan dengan visi pembangunan Jawa Tengah tahun 2026, yang menempatkan provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, aspek lingkungan menjadi kunci, terutama terkait ketersediaan air.
“Selain membenahi infrastruktur pendukung pertanian, kawasan tangkapan air harus menjadi prioritas. Evaluasi terhadap serapan air tanah juga perlu diperketat. Kalau perlu, sebulan sekali kita evaluasi agar serapan air tanah tidak habis dikonsumsi,” tegasnya.
Langkah pelestarian lingkungan tidak hanya difokuskan di kawasan gunung dan pegunungan yang mewacanakan Taman Nasional Gunung Slamet. Gubernur Luthfi juga menyatakan akan melanjutkan program "Mageri Laut". Ini merupakan inisiatif konservasi pesisir yang pernah digagas saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah.
Program ini mencakup penanaman mangrove secara masif di sepanjang pesisir dan pelibatan masyarakat dalam perawatan pasca tanam. Sehingga kawasan pesisir juga mendapatkan perlakuan konservasi yang optimal.
Kajian Taman Nasional...
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah (DLHK Jateng), Widi Hartanto, menyampaikan kajian terhadap pengusulan Gunung Slamet sebagai taman nasional telah dilakukan. Kawasan yang diusulkan mencakup wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas.
“Dengan status taman nasional, upaya konservasi Gunung Slamet akan lebih terstruktur dan terjaga,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, seorang pegiat alam dari Batang, Suwong, menyampaikan aspirasinya kepada Gubernur Luthfi. Ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan air untuk mendukung keberhasilan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
"Kita harus menjaga daerah tangkapan air. Dulu sempat ada gagasan kawasan hutan alam 'Sisik Naga', dari Gunung Prau sampai Gunung Slamet. Kalau bisa itu dihidupkan kembali," katanya.
Suwong juga menyoroti pentingnya pelestarian sungai dan penanganan tanggul laut di wilayah pesisir sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan sektor pertanian.