Rabu, 19 November 2025

Di titik itulah, VM mengaku melepaskan kedua anaknya. Namun nasib berkehendak lain, saat ombak Pantai Sigandu menggulung tubuh mereka, VM justru tersadar anak-anaknya telah lepas dari dirinya. Wanita ini juga sempat terombang-ambing di lautan sebelum akhirnya terseret arus kembali ke pantai dalam kondisi pingsan.

Warga yang menemukan VM mengaku mendapatinya dalam kondisi kebingungan, linglung dan tak mampu memberi penjelasan jelas. Seolah kejadian pagi itu telah merenggut sebagian ingatannya.

AKP Imam, Kasatreskrim Polres Batang, menyatakan telah mendapatkan beberapa keterangan awal dari insiden Panta Sigandu. Sampai saati ini pihaknya masih meneruskan penyelidikan, meski belum ada penetapan tersangka pada kasus Tragedi Pantai Sigandu.

”Kami masih menunggu hasil lengkap dari otopsi oleh tim Bidokes Polda Jateng dan pemeriksaan lanjutan. Fokus kami juga pada kondisi psikologis VM,” jelasnya.

Tim penyidik Polres Batang sendiri disebutkan akan melakukan asesmen kejiwaan terhadap VM untuk memastikan kondisi mentalnya saat peristiwa nahas tersebut berlangsung. Langkah ini penting untuk mengungkap motif mendalam di balik tindakan yang diduga nekat itu.

Usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Batang, VM juga diizinkan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kedua anaknya, yang telah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Kaliwareng. Tangis perpisahan mewarnai suasana desa yang mendadak sunyi oleh duka.

Rencananya, jenazah HH dan HLZ dimakamkan Kamis (31/7/2025) di pemakaman desa setempat. Sementara itu, apa yang menjadi motif dalam tragedi Pantai Sigandu masih memunculkan misteri. Ada beragam dugaan dibalik tragedi Pantai Sigandu ini.

Komentar

Jateng Terkini