Rabu, 19 November 2025

Dalam kesempatan itu, Sumanto juga mengingatkan pentingnya menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Menurutnya, tugas para pemegang kebijakan hari ini adalah memastikan kesejahteraan rakyat hingga ke generasi berikutnya.

“Mungkin nenek atau kakek kita dulu juga ikut berjuang. Ini yang harus kita lakukan, berjuang terus supaya masyarakat setara, pendapatannya cukup. Tantangan ini bukan hanya bagi gubernur atau DPRD, tapi juga ASN, masyarakat, hingga pengusaha, untuk mengeroyok kemiskinan bersama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidatonya menegaskan, kekuasaan adalah alat, bukan tujuan. Menurutnya, kekuasaan seharusnya digunakan untuk menghapus kemiskinan, memajukan daerah tertinggal, serta menghadirkan keadilan sosial di tengah rakyat.

“Kekuasaan adalah alat untuk menghapus kemiskinan, memajukan keterbelakangan, dan memberi kepastian hidup yang lebih layak bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan saat berpidato di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD 2025, di Gedung DPR RI, Jakarta.

Puan menekankan, kekuasaan bukan sekadar urusan organisasi atau kewenangan, melainkan harus dijalankan dengan nilai, etika, dan tanggung jawab nyata kepada rakyat. Ia juga mengingatkan agar pejabat negara hadir langsung dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya lewat baliho atau pidato.

“Inilah mandat utama bagi kita semua para pemegang amanat kekuasaan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, yaitu menghadirkan kebijakan negara yang benar-benar melayani dan menyejahterakan rakyat,” tutupnya.

Ketua DPRD Jateng Sumanto, bersama Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Gubernur Jawa Tengah beserta jajaran pejabat Pemprov Jateng dan Forkompimda Jawa Tengah mengikuti pidato kenegaraan ini di Gedung Berlian, Semarang, Jawa Tengah.

Komentar

Jateng Terkini