Jumat, 21 November 2025

Murianews, Karanganyar – Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto memberikan apresiasi kepada Paguyuban Dalang Karanganyar yang bergotong royong mementaskan Wayang Kulit selama 30 jam nonstop. Pertunjukan wayang kulit itu melibatkan 23 dalang.

Pertunjukan kolosal wayan kulit ini digelar dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia pada 7 November lalu. Sumanto menilai kolaborasi para dalang Karanganyar itu sebagai bentuk gotong royong yang patut dicontoh. Para dalang senior, menengah, hingga junior tampil bergantian tanpa mempersoalkan tarif atau perbedaan grade.

“Mereka bersatu memperingati Hari Wayang Dunia dengan pagelaran 30 jam. Ada dalang level tinggi, menengah, sampai yang bawah. Semua bersatu, itu jauh lebih baik.” ujar Sumanto.

Menurutnya, para dalang muda merasa mendapat kesempatan tampil, sementara dalang senior ikut menonton dan mendukung. Pola ini, kata Sumanto, menjadi pelajaran berharga bahwa pagelaran wayan kulit kolektif dapat menjadi cara efektif melestarikan kesenian wayang kulit.

“Tanpa mereka, saya kira tak ada yang mau melestarikan. Perlu perhatian dari pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.

Pentas wayang kulit kolosal itu berlangsung di kediaman Sumanto di Desa Suruh, Tasikmadu, Karanganyar. Sebanyak 23 dalang terlibat dalam pementasan Lakon Bharatayuda Jayabinangun, sejak Jumat (7/11/2026) malam hingga Minggu (9/11/2025) dinihari WIB.

Para dalang memainkan rangkaian lakon Bharatayuda Jayabinangun, mulai dari Seta Ngraman, Bisma Gugur, Ranjaban Abimanyu, Gatotkaca Gugur, Tirtanata Tigas, hingga Baladewa Muksa. Pentas wayang kulit itu semakin meriah karena panitia membagikan doorprize berupa kulkas, sepeda, dan hadiah lainnya untuk penonton.

Paguyuban...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler