Jumat, 21 November 2025

Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar Ki Sulardiyarto Pringgo Carito menyebut bahwa pentas 30 jam ini merupakan bentuk perayaan global atas pengakuan dunia terhadap wayang Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

“Ini ajang konsolidasi dalang Karanganyar untuk terus berkarya. Kegiatan ini juga menjadi sarana sosialisasi nilai-nilai luhur wayang ke generasi muda,” ujarnya.

Meski dikenal rutin menggelar pentas wayang kulit setiap bulan, Sumanto menegaskan, ide pagelaran 30 jam ini datang dari para dalang sendiri. Dan pihaknya sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

“Ini ide teman-teman dalang. Mereka yang bersatu dan saya hanya ikut sumbangsih. Tidak berlebihan, karena tanpa mereka wayang tidak akan lestari,” ucapnya.

Sumanto berharap pentas wayang kulit seperti ini dapat menjadi pendidikan budaya bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat sekitar.

“Minimal mereka mendengar, melihat, dan akhirnya akan senang. Dari situlah pelestarian budaya dimulai,” katanya.

 

Komentar

Terpopuler