Setelah insiden tersebut, jenazah dalam keranda segera dimasukkan kembali ke dalam ambulans. Pihak SPBU dan Pertamina kemudian berkoordinasi dengan pihak ambulans untuk memperbaiki pendaftaran QR code mereka agar sesuai dengan aturan.
Sebagai langkah bantuan, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa Pertamina memberikan bantuan berupa voucher BBM nonsubsidi agar ambulans tersebut tetap dapat beroperasi.
”Mengingat ambulans adalah kendaraan layanan umum, kami memberikan bantuan voucher BBM Dex Series agar ambulans tersebut bisa melanjutkan tugas operasionalnya,” kata Heppy.
Murianews, Semarang – Video viral di media sosial Instagram, di mana mobil ambulans dinarasikan tidak bisa mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di salah satu SPBU di Semarang, Jawa Tengah.
Video tersebut diunggah oleh akun @folkshitt. Dalam video, tampak ambulans putih berhenti di dekat mesin dispenser BBM. Sementara keranda jenazah yang ditutup dengan berwarna hijau, diletakkan di sampingnya.
Suara dalam video itu terdengar jika ambulans tersebut tidak boleh mengisi BBM.
”Ini ambulans tidak boleh mengisi solar karena SOP-nya seperti itu katanya,” kata seseorang dalam video tersebut.
Menanggapi viralnya video tersebut, pihak Pertamina memberikan klarifikasi. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Kamis pagi (10/10/2024) di SPBU 41.501.28 di Jl. Brigjen Sudiarto, Penggaron, Kota Semarang.
”Ambulans tersebut tidak memiliki QR code untuk pembelian solar bersubsidi, dan nomor polisi atau pajaknya juga diketahui sudah mati,” jelas Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho.
Brasto menjelaskan, penggunaan QR code telah diberlakukan untuk pembelian BBM bersubsidi jenis biosolar sejak tahun lalu.
Ambulans sebagai kendaraan layanan umum sebenarnya berhak menggunakan biosolar bersubsidi sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Namun, ambulans tersebut tidak terdaftar dalam sistem karena STNK-nya sudah mati, yang mengakibatkan kendala dalam proses pengisian BBM.
”Pendaftaran QR code memerlukan nomor polisi yang aktif, karena sistem sudah terhubung dengan Korlantas Polri. Kami menemukan STNK yang ditunjukkan sudah tidak berlaku saat SPBU mencoba membantu pendaftaran QR code,” ungkap Brasto.
Setelah insiden tersebut, jenazah dalam keranda segera dimasukkan kembali ke dalam ambulans. Pihak SPBU dan Pertamina kemudian berkoordinasi dengan pihak ambulans untuk memperbaiki pendaftaran QR code mereka agar sesuai dengan aturan.
Sebagai langkah bantuan, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa Pertamina memberikan bantuan berupa voucher BBM nonsubsidi agar ambulans tersebut tetap dapat beroperasi.
”Mengingat ambulans adalah kendaraan layanan umum, kami memberikan bantuan voucher BBM Dex Series agar ambulans tersebut bisa melanjutkan tugas operasionalnya,” kata Heppy.
