”Pelaku sudah kami amankan. Kasus ini dalam penyelidikan dan penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Boyolali,” ujar Widodo.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik tindakan keji tersebut. Keterangan korban belum dapat diperoleh secara lengkap karena korban masih dalam masa pemulihan.
Murianews, Boyolali – Aksi sadis dilakukan seorang pria bernama Budi Yanto (56), warga Boyolali, Jawa Tengah. Ia tega membakar pamannya sendiri, Giriyanto (59), hingga korban mengalami luka bakar serius hampir di seluruh tubuh.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (13/12/2024) petang di Dukuh Blumbang Krajan, Desa Bantengan, Kecamatan Karanggede, Boyolali.
”Korban mengalami luka bakar sekitar 40 persen,” ungkap Kapolsek Karanggede, AKP S Widodo dikutip dari Detikjateng.com, Minggu (15/12/2024).
Menurut Widodo, pelaku yang merupakan keponakan ipar korban. Pelaku tinggal satu rumah bersama keluarga korban selama kurang lebih 10 tahun. Hubungan di antara mereka sering diwarnai perselisihan, terutama antara korban dan istri pelaku.
Peristiwa nahas itu bermula saat korban sedang melaksanakan salat Maghrib di kamar yang terletak di teras rumah.
Pelaku, diduga dalam kondisi emosi, menyiramkan bensin ke kamar korban dan langsung menyulutnya dengan api. Kamar korban, yang disekat khusus di bagian teras rumah, pun terbakar, termasuk tubuh korban.
”Korban langsung lari keluar meminta pertolongan warga sekitar. Beruntung warga berhasil menyelamatkan korban dan membawanya ke RS Sisma Medika Karanggede,” tambah Widodo.
Korban mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh, termasuk kaki, tangan, badan, dan kepala. Meski kondisinya sadar dan stabil, korban saat ini menjalani rawat jalan di rumah kakaknya di Susukan, Kabupaten Semarang.
Pelaku diamankan...
Kapolsek Karanggede memastikan pelaku telah ditangkap dan dilimpahkan ke Polres Boyolali untuk penyidikan lebih lanjut.
”Pelaku sudah kami amankan. Kasus ini dalam penyelidikan dan penyidikan oleh Sat Reskrim Polres Boyolali,” ujar Widodo.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif di balik tindakan keji tersebut. Keterangan korban belum dapat diperoleh secara lengkap karena korban masih dalam masa pemulihan.
