Target tersebut diharapkan dapat mengembalikan jumlah wisatawan seperti sebelum pandemi Covid-19.
”Tahun ini kami menargetkan 600–700 ribu wisatawan. Kami optimistis target ini bisa tercapai seiring dengan membaiknya kondisi setelah pandemi,” kata Mulyadi dikutip dari Antara, Senin (27/1/2025).
Meski optimis pada 2025, Mulyadi mengakui tingkat kunjungan wisatawan pada tahun lalu hanya mencapai 290 ribu orang, jauh dibandingkan angka sebelum pandemi yang melampaui satu juta pengunjung per tahun.
Ia menjelaskan, penurunan ini tidak lepas dari dampak tahun politik yang penuh dengan agenda pemilu dan pilkada.
Murianews, Semarang – Kelenteng Sam Poo Kong, salah satu destinasi wisata ikonik di Kota Semarang, menargetkan tingkat kunjungan wisatawan pada tahun 2025 mencapai 600 hingga 700 ribu orang.
Target tersebut diharapkan dapat mengembalikan jumlah wisatawan seperti sebelum pandemi Covid-19.
Ketua Yayasan Kelenteng Sam Poo Kong, Mulyadi mengatakan, target tersebut realistis dan mencerminkan potensi pertumbuhan sektor pariwisata yang terus membaik.
”Tahun ini kami menargetkan 600–700 ribu wisatawan. Kami optimistis target ini bisa tercapai seiring dengan membaiknya kondisi setelah pandemi,” kata Mulyadi dikutip dari Antara, Senin (27/1/2025).
Meski optimis pada 2025, Mulyadi mengakui tingkat kunjungan wisatawan pada tahun lalu hanya mencapai 290 ribu orang, jauh dibandingkan angka sebelum pandemi yang melampaui satu juta pengunjung per tahun.
Ia menjelaskan, penurunan ini tidak lepas dari dampak tahun politik yang penuh dengan agenda pemilu dan pilkada.
”Tahun lalu itu sulit karena adanya pilpres dan pilkada. Kegiatan seperti Imlek dan Cap Go Meh juga tidak diadakan, sehingga tingkat kunjungan wisatawan menurun,” ujarnya.
Hiburan Rakyat...
Menurut Mulyadi, daya beli wisatawan di Kelenteng Sam Poo Kong juga turun signifikan pada 2024. Dibandingkan tahun sebelumnya, pengeluaran wisatawan saat berkunjung menurun hingga 50 persen.
”Jumlah pengunjung memang tidak jauh berbeda, tapi daya beli mereka di tempat wisata sangat menurun. Itu berdampak besar bagi pengelola destinasi wisata,” ungkapnya.
Tahun politik juga dianggap memengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata berbayar. Banyaknya konser dan hiburan gratis selama kampanye pemilu membuat masyarakat cenderung mengurangi kunjungan ke tempat wisata.
”Konser gratis seperti NDX A.K.A, Denny Caknan, dan lainnya saat kampanye membuat masyarakat sudah terpuaskan dengan hiburan tanpa biaya. Ini membuat destinasi wisata yang biasanya menggelar acara menjadi sepi,” kata Mulyadi.
Namun, Mulyadi optimistis tingkat kunjungan wisata akan meningkat drastis pada 2025. Ia menilai, dengan berakhirnya tahun politik, masyarakat akan kembali mencari hiburan di destinasi wisata berbayar.
”Tahun ini kami optimistis lebih baik. Tidak ada lagi hiburan gratis, sehingga destinasi wisata bisa bersaing kembali,” ujarnya.
Kelenteng Sam Poo Kong sendiri berencana meningkatkan daya tarik wisata dengan menghadirkan berbagai acara menarik, terutama selama perayaan hari besar seperti Imlek dan Cap Go Meh.
”Kami yakin dengan strategi yang tepat, jumlah pengunjung bisa meningkat hingga 100 persen tahun ini,” tutup Mulyadi.