Rabu, 19 November 2025

Murianews, Klaten – Berita menggerkan warga terjadi di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ini menyusul adanya warga setempat yang mendadak pulang kampung, setelah 17 tahun hilang tanpa diketahui kabar beritanya. Pria yang mendadak baling kampung itu, bernama Purwadi (46).

Purwadi diketahui pergi dari kampung halamannya pascagempa tahun 2006 silam. Purwadi ditemukan di wilayah Cengkareng, Tangerang, dan kini sudah diantarkan pulang ke rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan.

Relawan yang mendampingi Purwadi, Rahmad Widodo mengatakan, Purwadi diantarkan pulang, Sabtu (12/8/2023).

Sebelumnya, Purwadi diketahui pergi meninggalkan rumah usai kejadian bencana gempa 2006 silam. ”Cerita awal dia sejak awal paska gempa beliau pergi dari rumah saat itu, hingga 17 tahun," ujar Rahmad dilansir dari Tribunjateng, Rabu (16/8/2023).

Ia mengetahui informasi keberadaan Purwadi usai viral di sosial media Facebook.

”Saya tahunya ada info di Facebook, banyak relawan kabari saya karena saya orang Sengon. Rupanya informasi itu ditangani oleh Dinsos Klaten,” ucapnya.

Purwadi sendiri ditemukan yayasan di sekitar tempat pembuangan sampah (TPS). Dia sudah lama di sekitar TPS, lalu dibawa pulang oleh pengurus ke yayasan.

Saat diajak komunikasi oleh pihak yayasan asal Jakarta, Purwadi memberikan infomasi di mana ia tinggal, setelahnya baru ia diantar pulang.

”Setelah tahu, pihak yayasan asal Jakarta antar pulang hari Sabtu kemarin. Diterima oleh pihak desa dan semua perangkat desa,” jelasnya.

Purwadi saat itu dalam kondisi sakit. Selanjutnya, ia dibawa periksa di RSJD Dr. Soejarwadi, dan disuruh opname. Namun, karena tidak adanya dokumen data diri, Purwadi dibawa pulang kembali.

”Lalu tadi koordinasi dengan Disdukcapil, setelah rekam data dan KK baru dibawa periksa lagi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro. Besok baru urus BPJS,” ucapnya.

Sementara itu, setelah Purwadi menghilang, pihak keluarga sudah mencoba cari keberadaannya. Namun, pencarian yang dilakukan cukup lama itu tidak membuahkan hasil.

”Sempat dicari oleh keluarga, karena sudah bertahun-tahun tidak ketemu dan karena anaknya butuh surat untuk melanjutkan hidup. Oleh istri diajukan surat kematian ke pihak desa. Surat kematian sendiri diajukan pada tahun 2011,” ucapnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler