Mantap, Realisasi Investasi Jateng 2023 Naik 12,59 Persen
Dani Agus
Senin, 29 Januari 2024 10:33:00
Murianews, Semarang – Sektor investasi di Jawa Tengah tahun 2023 mencatatkan hasil menggembirakan. Di mana, sepanjang 2023, penanaman modal tercatat naik 12,59 persen, dari Rp 68,41 triliun di 2022 menjadi Rp 77,02 triliun, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 280.643 orang.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, catatan itu berasal dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), triwulan I sampai IV 2023. Ia mengatakan, berdasarkan catatan tersebut, pemodal dalam negeri mendominasi.
Sakina menjelaskan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 32,98 triliun, sementara sektor UMKM mencatatkan Rp 20,9 triliun. Sedangkan, Penanaman modal asing (PMA) mencatatkan Rp 23,14 triliun.
”Ada kenaikan signifikan, yang naik adalah PMDN dan UMKM. Kemudian untuk PMA ada penurunan, meskipun sebetulnya Jateng jadi provinsi favorit padat karya,” ujarnya, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Senin (29/1/2024).
Sakina mengatakan, Jateng menjadi daerah yang diminati oleh pemodal karena beberapa hal. Di antaranya, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja dan upah yang kompetitif. Adapun, sektor investasi yang paling diminati PMA adalah industri padat karya, seperti barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran dan industri tekstil.
Sementara untuk PMDN, sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, paling diminati.
Hal lain yang menggembirakan, bebernya, jumlah proyek investasi yang mencapai 122,3 persen. Pada 2022 total proyek PMA dan PMDN hanya 19.374 unit, sedangkan pada 2023 mencapai 43.080 unit.
”Penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Kami menyampaikan, PMA itu menyerap banyak tenaga kerja. Seperti aparel, tekstil, pakaian, garmen naik signifikan. Jumlahnya, menjadi 280.643 orang dari sebelumnya (2022) sebanyak 215.775 orang,” pungkas Sakina.
Murianews, Semarang – Sektor investasi di Jawa Tengah tahun 2023 mencatatkan hasil menggembirakan. Di mana, sepanjang 2023, penanaman modal tercatat naik 12,59 persen, dari Rp 68,41 triliun di 2022 menjadi Rp 77,02 triliun, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 280.643 orang.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, catatan itu berasal dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), triwulan I sampai IV 2023. Ia mengatakan, berdasarkan catatan tersebut, pemodal dalam negeri mendominasi.
Sakina menjelaskan, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 32,98 triliun, sementara sektor UMKM mencatatkan Rp 20,9 triliun. Sedangkan, Penanaman modal asing (PMA) mencatatkan Rp 23,14 triliun.
”Ada kenaikan signifikan, yang naik adalah PMDN dan UMKM. Kemudian untuk PMA ada penurunan, meskipun sebetulnya Jateng jadi provinsi favorit padat karya,” ujarnya, dilansir dari laman Pemprov Jateng, Senin (29/1/2024).
Sakina mengatakan, Jateng menjadi daerah yang diminati oleh pemodal karena beberapa hal. Di antaranya, aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja dan upah yang kompetitif. Adapun, sektor investasi yang paling diminati PMA adalah industri padat karya, seperti barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran dan industri tekstil.
Sementara untuk PMDN, sektor transportasi, gudang, telekomunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, paling diminati.
Hal lain yang menggembirakan, bebernya, jumlah proyek investasi yang mencapai 122,3 persen. Pada 2022 total proyek PMA dan PMDN hanya 19.374 unit, sedangkan pada 2023 mencapai 43.080 unit.
”Penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Kami menyampaikan, PMA itu menyerap banyak tenaga kerja. Seperti aparel, tekstil, pakaian, garmen naik signifikan. Jumlahnya, menjadi 280.643 orang dari sebelumnya (2022) sebanyak 215.775 orang,” pungkas Sakina.