Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Resmikan STAI Al Hidayat Lasem
Zulkifli Fahmi
Sabtu, 27 Januari 2024 20:58:00
Murianews, Rembang – Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mendampingi Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin saat mengunjungi Pondok Pesantren Kauman, di Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang, Sabtu (27/1/2024).
Kunjungan itu dilakukan dalam rangka menghadiri acara Haul ke-52 KH Ma’sum Ahmad serta Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU).
Acara tersebut juga menjadi momentum peluncuran Kampus Multikultural Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayat Lasem Rembang.
Dalam kesempatan itu, Nana menekankan keunikan Pondok Pesantren Kauman Lasem dan STAI Al Hidayat Lasem. Yakni, lokasinya terletak di tengah-tengah kawasan yang dikenal dengan Pecinan.
Meskipun terdapat perbedaan etnis dan keyakinan di lingkungan tersebut, Nana menyoroti toleransi yang terbangun dengan baik antara penduduk Tionghoa dan masyarakat pesantren.
”Kehidupan mahasiswa dan santri ini bisa berbaur dengan masyarakat, baik etnis Tionghoa maupun Jawa. Maka tentunya sangat tepat bahwa perguruan tinggi ini diluncurkan sebagai kampus multikultural,” kata Nana.
Nana berharap STAI Al Hidayat dapat menjadi rujukan dalam pengembangan kajian keislaman dan keguruan berwawasan multikultural.
Dia juga menegaskan Pemprov Jateng memberikan perhatian besar pada pendidikan di pondok pesantren. Di mana, dalam Perda Nomor 10 tahun 2023 mengatur tentang fasilitasi dan sinergitas pengembangan pondok pesantren.
”Perda ini bertujuan memberikan dukungan kepada pondok pesantren untuk meningkatkan penyelenggaraan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, sesuai amanah perundang-undangan,” paparnya.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menambahkan bahwa Kawasan Lasem di Kabupaten Rembang merupakan tempat terjadinya akulturasi dan perbauran antara masyarakat santri dengan masyarakat Tionghoa. Bahkan, daerah Lasem telah menjadi kawasan yang toleran sejak abad ke-16 hingga ke-17.
”Ini contoh dan barangkali menginspirasi, sehingga Indonesia itu sekarang dikenal negeri yang paling toleran di dunia,” ungkapnya.
Ma’ruf juga membagikan pengalamannya ketika menerima kunjungan dari organisasi alim ulama di Timur Tengah, yang tertarik untuk belajar tentang toleransi dari Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi teladan dalam mewujudkan kehidupan yang penuh toleransi di seluruh dunia.



