Kamis, 20 November 2025

Murianews, Demak – Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan pembangunan areal tanaman mangrove seluas 700 hingga 800 hektare di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Upaya itu dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim (climate change).

Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan penanaman mangrove di Pantai Morodemak, Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Kamis (26/12/2024).

”Kita baru tersadar betapa pentingnya manfaat tanaman mangrove, setelah ribuan hektare lahan tambak hilang karena abrasi,” ungkapnya.

Jika semua sudah tahu, paham, dan sadar terkait manfaat mangrove, ia mengajak, untuk segera kembali merehabilitasi potensi lahan untuk ditanami bibit mangrove yang ada.

Berdasarkan data dari Kementerian LH, terdapat 770.000 hektare potensial habitat mangrove yang terdegradasi. Sedangkan 570.000 hektare di antaranya berupa tambak seperti di Pantai Morodemak yang hilang karena abrasi laut.

Kawasan di Pantai Morodemak tersebut, kata dia, merupakan sasaran, karena pemerintah juga ada beberapa proyek di Pulau Jawa. Sedangkan di Kabupaten Demak ini diharapkan bisa menjadi contoh yang baik.

Proyek pembangunan lahan mangrove di Kabupaten Demak tersebut, akan mendapatkan kawalan dari Kementerian LH selama tiga tahun sampai mangrove tumbuh.

Dari peta mangrove nasional tahun 2021, Indonesia memiliki luas tanaman mangrove eksisting seluas 3,440 juta hektare, tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia.

Pemberdayaan Pesisir Utara... 

Hal ini, menempatkan Indonesia menjadi negara mangrove terbesar di dunia, atau sekitar 23,5 persen mangrove dunia ada di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Demak Eisti'anah menyambut positif program pemberdayaan pesisir utara untuk penanaman mangrove. Karena nantinya juga ada kajian dari Dinas LH Demak untuk mengajukan proposal ke Kementerian LH terkait program tersebut.

Apalagi, kata dia, Kementerian LH sudah menyiapkan anggaran, selain mengendalikan abrasi juga meningkatkan perekonomian masyarakat, karena tambak terselamatkan dan potensi abrasi juga bisa dikurangi.

”Jika upaya mengatasi abrasi laut dengan tanggul lau membutuhkan anggaran yang besar, maka efektif dan efisiennya bisa mengutamakan program mangrove dengan sasaran lahan seluas 700-800 hektare,” ujarnya.

Komentar

Jateng Terkini