
Murianews, Magelang – Para petani salak pondoh di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini tengah memasuki masa panen raya. Namun, harga jual salak pondoh di tingkat petani saat ini justru menjadi rendah alias anjlok.
Saat ini, harga salak di tingkat petani berkisar Rp 1.000-1.500 per kilogram. Padahal, beberapa pekan lalu, harganya masih di kisaran Rp 5.000 per kilogram.
”Murah sekali harga (salak) dibeli. Kemarin beberapa minggu harga bisa Rp 5.000,” kata Ningsih, salah satu petani salak di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Rabu (8/1/2025), dilansir dari laman Pemkab Magelang.
Ia menjelaskan, harga itu untuk salak kualitas bagus, ukuran besar, dan segar. Sedangkan salak kecil hasil sortir lebih murah lagi, hanya dikisaran Rp 500 per kilorgam.
Menurut Ningsih, salak dari petani di Desa Kaliurang terkenal memiliki rasa manis karena perawatannya. Setelah proses petik dari kebun, buah salak langsung dibawa petani ke pedagang lokal sehingga terjaga kesegarannya.
Dikatakan, hasil panenan salak saat ini memang berlimpah jika dibanding hari biasa. Namun, dengan harga saat ini tentu membuat petani tidak mendapat keuntungan maksimal.
Ningsih menyontohkan, dalam satu minggu biasanya sekali panen minimal 50 kilogram atau dua keranjang. Sejak Desember 2024 hingga sekarang bisa 4-5 keranjang atau kisaran satu kuintal.
Sementara itu, salah satu pedagang buah salak di Desa Kaliurang Muslihah menyatakan, anjloknya harga salak saat ini juga dipengaruhi panen raya buah lain. Seperti rambutan, mangga, dan sawo pada saat bersamaan.