Hal ini seiring terbitnya Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor 26 tanggal 25 April 2025 tentang penetapan status Bandara Internasional Ahmad Yani.
Dengan status ini, rute penerbangan langsung ke luar negeri akan segera dilayani dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei Intensitas Perjalanan Luar Negeri Pelaku Usaha (Survey of Overseas Travel Intensity of Business Actors) yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah.
Dilihat dari sisi preverensi kedatangan berdasarkan pengguna transportasi bandara, sebanyak 98 responden dari total 172 responden, memilih turun di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Sedangkan survei dari sisi preverensi keberangkatan, dilakukan terhadap 167 responden. Hasilnya 95 responden memilih berangkat dari Bandara Ahmad Yani, 61 responden memilih Bandara Soekarno Hatta.
Kemudian, sisanya memilih Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Yogyakarta International Airport, dan lainnya.
Murianews, Semarang – Bandara Ahmad Yani di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini sudah kembali berstatus menjadi Bandara Internasional.
Hal ini seiring terbitnya Surat Keputusan Menteri Perhubungan nomor 26 tanggal 25 April 2025 tentang penetapan status Bandara Internasional Ahmad Yani.
Dengan status ini, rute penerbangan langsung ke luar negeri akan segera dilayani dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Terkait hal ini, sejumlah pelaku usaha menginginkan agar penerbangan rute internasional dari atau ke Bandara Bandara Ahmad Yani Semarang segera dibuka.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei Intensitas Perjalanan Luar Negeri Pelaku Usaha (Survey of Overseas Travel Intensity of Business Actors) yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah.
Dilihat dari sisi preverensi kedatangan berdasarkan pengguna transportasi bandara, sebanyak 98 responden dari total 172 responden, memilih turun di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Dari 98 responden yang memilih turun di Bandara Ahmad Yani, 78 responden di antaranya berasal dari China. Sisanya antara lain dari Taiwan, Hongkong, Korea dan Indonesia.
Sedangkan survei dari sisi preverensi keberangkatan, dilakukan terhadap 167 responden. Hasilnya 95 responden memilih berangkat dari Bandara Ahmad Yani, 61 responden memilih Bandara Soekarno Hatta.
Kemudian, sisanya memilih Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Yogyakarta International Airport, dan lainnya.
Memangkas Biaya Perjalanan...
Dari 95 responden yang memilih berangkat di Bandara Ahmad Yani, 90 responden diantaranya berasal dari China. Sisanya dari Singapura, Hongkong, Indonesia, Srilanka, Taiwan, Vietnam, Eropa, Australia dan lainnya.
Kepala DPMPTSP Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, penerbangan internasional diharapkan segera dibuka, mengingat investasi penanaman modal asing (PMA) di Jateng cukup besar.
Pada tahun 2024, negara asal investasi tertinggi adalah Singapura dengan total nilai investasi sebesar Rp 8,67 triliun.
”Di samping itu, Singapura memiliki aset di Jawa Tengah yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, sehingga rute penerbangan internasional sangat penting sekali untuk dibuka, guna mencukupi kebutuhan investor PMA khususnya investor Singapura,” jelasnya
Sakina menuturkan, pelaku usaha menyambut baik dibukanya rute internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang karena akan memangkas biaya dan waktu perjalanan ke Jawa Tengah.
Pihaknya berharap, nantinya Bandara Ahmad Yani tidak hanya membuka rute penerbangan Singapura-Semarang, tetapi juga rute ke negara-negara yang investasinya tinggi di Jawa Tengah. Seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Taiwan dan Korea Selatan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berharap, keberadaan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani mampu menjadi daya ungkit perekonomian Jateng.
”Tingkatkan daya ungkit perekonomian dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” ucapnya.
Sejauh ini sudah ada tiga maskapai yang tertarik dan siap membuka rute penerbangan langsung dari dan ke Bandara Ahmad Yani Semarang ke luar negeri. Yaitu, AirAsia, Scoot, dan Malindo.