”Peningkatannya sangat signifikan mencapai 60 ribu kunjungan, terbanyak saat Waisak hari Senin (12/5/2025) mencapai 46 ribu kunjungan,” terang Direktur PT Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Jumat (16/5/2025).
Atraksi-atraksi yang diadakan di Borobudur seperti penerbangan lampion menjadi daya tarik wisatawan. Dari kunjungan itu, kawasan Borobudur menjadi ramai.
Lalu lintas padat namun terkendali. UMKM laris, homestay, hotel, restoran, semuanya laris.
Menurut Mardijono, rangkaian kegiatan waisak menjadi momen untuk dinikmati dan dihayati oleh semua golongan. Hal itu menjadi bagian dari kesatuan dan kebersamaan membangun bersama kawasan Borobudur.
Banyak wisatawan yang datang dari luar Jateng, dari Jakarta,luar Jawa, dan mancanegara.
Murianews, Magelang – Momen libur saat Waisak 2025 membawa dampak positif pada sektor pariwisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di mana, kunjungan wisatawan meningkat tajam saat momen libur Waisak ini.
Di Candi Borobudur kunjungan wisatawan selama libur Waisak mencapai 60 ribu orang. Terbanyak saat momen Waisak pada Senin (12/5/2025), jumlah kunjungan mencapai 46 ribu.
”Peningkatannya sangat signifikan mencapai 60 ribu kunjungan, terbanyak saat Waisak hari Senin (12/5/2025) mencapai 46 ribu kunjungan,” terang Direktur PT Taman Wisata Borobudur (TWB) Mardijono Nugroho, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Jumat (16/5/2025).
Atraksi-atraksi yang diadakan di Borobudur seperti penerbangan lampion menjadi daya tarik wisatawan. Dari kunjungan itu, kawasan Borobudur menjadi ramai.
Lalu lintas padat namun terkendali. UMKM laris, homestay, hotel, restoran, semuanya laris.
Menurut Mardijono, rangkaian kegiatan waisak menjadi momen untuk dinikmati dan dihayati oleh semua golongan. Hal itu menjadi bagian dari kesatuan dan kebersamaan membangun bersama kawasan Borobudur.
Banyak wisatawan yang datang dari luar Jateng, dari Jakarta,luar Jawa, dan mancanegara.
”Kita tidak bicara zona 1 dan 2 Candi Borobudur saja, namun kawasan Borobudur. Artinya, lingkungan sekitar candi semuanya terdampak,” ujarnya.
Pelepasan Lampion...
Di sisi lain, Mardijono menyadari ada keluhan dari sebagian umat Buddha yang kebingungan mengikuti prosesi Waisak karena banyaknya rangkaian kegiatan, seperti pelepasan lampion yang mengambil lokasi di marga utama.
”Ini tetap menjadi perhatian kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, karena kami berprinsip memberikan layanan yang exellent kepada pengunjung,” ucapnya.
Di sisi lain, libur Waisak selama empat hari juga berdampak pada kunjungan Daya Tarik Wisata (DTW) di Kabupaten Magelang. Seperti disampaikan Ketua DTW Kabupaten Magelang, Edward Alfian, kunjungan di Ketep Pass mencapai 6.000 orang.
Demikian juga kunjungan di Telomoyo dan Nepal Van Java mengalami peningkatan signifikan. ”Libur Waisak memberikan dampak positif karena kunjungan meningkat,” kata Edward.