Senada dengan Edi, Anggota Komisi IV DPRD Magelang Ahmad Zaenal Mubarok menegaskan pentingya mitigasi bencana saat musim kemarau melanda. Terutama wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan di Kabupaten Magelang.
”Nantinya ini (mitigasi) betul-betul bisa meminimalisir dampak yang terjadi di masyarakat, maka droping air bersih juga sangat penting,” ujar Zaenal.
Murianews, Magelang – Awal musim kemarau 2025 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperkirakan terjadi pada Juni dasarian I. Sedangkan puncak musim kemarau umumnya terjadi pada Juli dan Agustus tahun 2025.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Rini Eksawati, saat menjadi narasumber secara daring pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengurangan Risiko Bencana (PRB) mengahadapi musim kemarau Kabupaten Magelang Tahun 2025, Rabu (28/5/2025).
Dalam paparannya, Rini menjelaskan, secara umum awal musim kemarau di wilayah Kabupaten Magelang diprediksi mulai Juni dasarian I dan dasarian II dengan sifat hujan musim kemarau berada di bawah normal sampai atas normal.
”Di Kabupaten Magelang pada Juni musim kemarau sudah mulai masuk walaupun masih ada kemungkinanan hujan, namun tidak hujan tinggi atau dengan sifat hujan normal sampai atas normal,” terang Rini, dilansir dari laman Pemkab Magelang, Kamis (29/5/2025).
Ia menambahkan, awal musim kemarau 2025 di Kabupaten Magelang terhadap normalnya mundur 1 dasarian atau 10 hari. Hal tersebut karena dipengaruhi kondisi-kondisi dinamika atsmosfer yang fluktuatif.
Rini berharap informasi yang ia sampaikan menjadi salah satu dasar mengambil keputusan oleh para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko krisis air dan kebakaran hutan di puncak musim kemarau.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono menekankan pentingya sinergi lintas sektor baik OPD maupun masyarakat dalam penanganan kekeringan yang berkelanjutan.
”Demi penanganan kekeringan yang berkelanjutan, harus ada sinergi antara instansi pemerintah dan masyakarat khususnya dari pemerintah desa yang terdampak krisis air bersih,” jelasnya.
Pentingnya Mitigasi Bencana...
Senada dengan Edi, Anggota Komisi IV DPRD Magelang Ahmad Zaenal Mubarok menegaskan pentingya mitigasi bencana saat musim kemarau melanda. Terutama wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan di Kabupaten Magelang.
”Nantinya ini (mitigasi) betul-betul bisa meminimalisir dampak yang terjadi di masyarakat, maka droping air bersih juga sangat penting,” ujar Zaenal.
