Rabu, 19 November 2025

Menurut Ahmad Luthfi, hal itu menunjukkan bahwa relawan adalah garda tedepan dalam penanganan bencana. Jambore diharapkan dapat mempererat kesiapsiagaan terkait bencana di wilayah masing-masing.

"Cucuk lampah tanggap bencana adalah relawan. Mereka harus jadi pionir dalam menangani bencana. Ingat bencana, maka Anda adalah garda terdepan dalam menangani masalah," kata Luthfi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto juga menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong terkait tanggap bencana itu. Menurutnya, berdasarkan undang-undang, penanganan bencana harus dilakukan secara pentahelik.

”Kami menyadari penanganan bencana tidak bisa ditangani oleh salah satu pihak saja. Tadi Pak Gubernur Jateng menyampaikan harus gotong royong, harus bekerja sama. Itu betul sekali,” kata Suharyanto.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menambahkan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aisyiyah dibentuk sebagai kehadiran organisasi dalam tanggap bencana.

Di mana ada bencana, maka di sana ada MDMC. ”Pelayanan sosial itu sudah menjadi nyawanya Muhammadiyah,” katanya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler