Kamis, 20 November 2025

Data menunjukkan, dari 364 anak yang dimonitor selama kurun waktu 2023–2024, sebanyak 50 persen anak yang mendapat ”treatment” di Rumah Pelita berhasil keluar dari status malnutrisi.

Angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang hanya menerima tambahan gizi di rumah (34 persen).

Selain Rumah Pelita, Semarang juga menghadirkan Rumah Anak SIGAP untuk stimulasi dan pengasuhan anak usia 0-3 tahun, serta Rumah Inspirasi, yakni pusat layanan untuk anak berkebutuhan khusus yang menyediakan terapi, pendampingan, dan kegiatan inklusif.

Ketiga program tersebut menjadi tulang punggung kebijakan PAUD Holistik Integratif (HI) di Semarang yang diperkuat dengan Peraturan Wali Kota Nomor 65 Tahun 2021, rencana aksi daerah, dan sinergi bersama mitra seperti Tanoto Foundation, perguruan tinggi, media, serta sektor swasta.

Dengan jumlah lebih dari 151.000 anak usia dini dan 1.200 lebih satuan layanan PAUD, kata dia, Kota Semarang menerapkan delapan indikator utama PAUD HI.

Mulai dari kelas orang tua, pemantauan tumbuh kembang, layanan gizi dan kesehatan, pembiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pemberian makanan tambahan, hingga akses sanitasi dan air bersih.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler