Jumat, 21 November 2025

Sementara itu, Bupati Sragen Sigit Pamungkas menerangkan, Desa Kaliwedi yang dulunya tergolong desa miskin, kini berhasil bangkit menjadi desa mandiri dan maju.

Berkat pengelolaan yang baik dan sinergi antarwarga, Kaliwedi telah memiliki berbagai unit usaha produktif. Seperti waterboom desa, peternakan ayam dan domba, budidaya kelengkeng dengan 1.200 pohon, green house melon dengan hasil panen dua bulan sekali mencapai 1,5 ton.

Kemudian, layanan internet desa dengan 119 pelanggan, PAM desa dengan dua titik tower air bersih, serta koperasi simpan pinjam yang aktif melayani warga.

Sigit Pamungkas menyampaikan, Desa Kaliwedi saat ini tengah mengikuti Lomba Kompetisi Desa tingkat nasional.

Jika berhasil meraih prestasi tersebut, maka manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh desa Kaliwedi saja, tetapi juga menjadi kebanggaan dan sumber pembelajaran bagi desa-desa lain di Indonesia.

Bupati juga menyampaikan, Pemkab Sragen memiliki program pengentasan rumah tidak layak huni di desa-desa. Saat ini, dua desa sudah bebas dari rumah tak layak, dan empat desa lainnya sedang dalam proses.

”Jika kita berbicara cita-cita Indonesia Emas 2045, mengapa tidak kita percepat di 2025 atau 2026? Kalau kita bisa memajukan desa lebih cepat, kenapa tidak? Saya yakin kita bisa,” tambahnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler