Berkat pengelolaan yang baik dan sinergi antarwarga, Kaliwedi telah memiliki berbagai unit usaha produktif. Seperti waterboom desa, peternakan ayam dan domba, budidaya kelengkeng dengan 1.200 pohon, green house melon dengan hasil panen dua bulan sekali mencapai 1,5 ton.
Kemudian, layanan internet desa dengan 119 pelanggan, PAM desa dengan dua titik tower air bersih, serta koperasi simpan pinjam yang aktif melayani warga.
Sigit Pamungkas menyampaikan, Desa Kaliwedi saat ini tengah mengikuti Lomba Kompetisi Desa tingkat nasional.
Jika berhasil meraih prestasi tersebut, maka manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh desa Kaliwedi saja, tetapi juga menjadi kebanggaan dan sumber pembelajaran bagi desa-desa lain di Indonesia.
Murianews, Sragen – Inovasi yang dilakukan Pemerintah Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mendapat apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Yandri Susanto.
Apresiasi itu disampaikan menteri desa (mendes) saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kaliwedi, pada Minggu (20/7/2025).
Menteri Yandri Susanto mengapresiasi kemajuan Desa Kaliwedi dan menyebut desa ini layak menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.
”Kemajuan Desa Kaliwedi ini tidak lepas dari semangat guyub rukun seluruh warganya. Ini adalah wujud nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden terpilih Bapak Prabowo, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” ucap Yandri.
Yandri juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah desa dalam memajukan wilayahnya sendiri.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan desa tidak bisa semata-mata bergantung pada pemerintah pusat, tetapi harus lahir dari inisiatif dan kolaborasi di tingkat lokal.
”Kami di kementerian sangat mendorong prinsip dari desa, oleh desa, untuk desa. Desa-desa seperti Kaliwedi membuktikan bahwa pembangunan bisa tumbuh dari bawah jika ada kemauan, kerja sama, dan inovasi”. lanjutnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri dan rombongan juga berkesempatan mengelilingi waterboom desa, memanen telur ayam perdana, serta mengikuti panen raya melon di green house Kaliwedi.
Indonesia Emas 2045...
Sementara itu, Bupati Sragen Sigit Pamungkas menerangkan, Desa Kaliwedi yang dulunya tergolong desa miskin, kini berhasil bangkit menjadi desa mandiri dan maju.
Berkat pengelolaan yang baik dan sinergi antarwarga, Kaliwedi telah memiliki berbagai unit usaha produktif. Seperti waterboom desa, peternakan ayam dan domba, budidaya kelengkeng dengan 1.200 pohon, green house melon dengan hasil panen dua bulan sekali mencapai 1,5 ton.
Kemudian, layanan internet desa dengan 119 pelanggan, PAM desa dengan dua titik tower air bersih, serta koperasi simpan pinjam yang aktif melayani warga.
Sigit Pamungkas menyampaikan, Desa Kaliwedi saat ini tengah mengikuti Lomba Kompetisi Desa tingkat nasional.
Jika berhasil meraih prestasi tersebut, maka manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh desa Kaliwedi saja, tetapi juga menjadi kebanggaan dan sumber pembelajaran bagi desa-desa lain di Indonesia.
Bupati juga menyampaikan, Pemkab Sragen memiliki program pengentasan rumah tidak layak huni di desa-desa. Saat ini, dua desa sudah bebas dari rumah tak layak, dan empat desa lainnya sedang dalam proses.
”Jika kita berbicara cita-cita Indonesia Emas 2045, mengapa tidak kita percepat di 2025 atau 2026? Kalau kita bisa memajukan desa lebih cepat, kenapa tidak? Saya yakin kita bisa,” tambahnya.