Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Keberadaan tenaga kefarmasian di Jawa Tengah mendapat perhatian dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin.

Terutama, terkait sebarannya yang belum merata meski jumlah tenaga kefarmasian di Jawa Tengah hingga kini sekitar 30 ribu orang.

Hal itu disampaikan Taj Yasin, saat membuka Musyawarah Nasional dan Kegiatan Ilmiah Tahunan Himpunan Seminat Farmasi Industri (Hisfarin) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 2025 di MG Setos Hotel, Semarang, Jumat (25/7/2025).

”Di Jawa Tengah, tenaga kefarmasian sudah lebih dari 30 ribu orang. Tapi sama seperti dokter spesialis, distribusinya belum merata, masih banyak di perkotaan,” kata Taj Yasin.

Padahal, Jawa Tengah butuh apoteker sampai ke desa-desa untuk mendukung peogram layanan dokter spesialis keliling (speling) yang turun langsung ke lapangan.

Pasalnya, program speling ini terus terselenggara dengan menjangkau, sekolah, pesantren, kantor desa, hingga rumah ibadah.

Namun, menurut Taj Yasin, kehadiran dokter spesialis saja tidak cukup. Pelayanan obat yang cepat dan tepat juga menjadi kunci keberhasilan.

Oleh karenanya, ia berharap IAI dapat mengintegrasikan sistem layanan apotek dengan rumah sakit, klinik, dan praktik dokter spesialis, termasuk melalui digitalisasi alur pemberian resep.

Menjadi Tantangan di Lapangan... 

  • 1
  • 2

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler