Jumlah sertifikasi ekspor di Jawa Tengah periode Januari-September 2025, antara lain 448 sertifikasi karantina hewan, 2.548 sertifikasi karantina ikan, dan 15.809 sertifikasi karantina tumbuhan.
Dijelaskan, komoditas unggulan karantina hewan, terdiri atas sarang burung walet sebanyak 35,386 kg senilai Rp 1,27 triliun. Ada 14 negara tujuan ekspor sarang burung walet, termasuk China, AS, Jepang, Australia.
Komoditas lainnya adalah bulu bebek, kulit kambing, minyak jelantah, dan lainnya, Willy menyampaikan, komoditas unggulan karantina ikan terdiri atas cumi-cumi, udang, layur, tuna, rajungan, dan rumput laut.
Negara tujuan ekspor komoditas ikan lebih dari 15 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Portugal, dan Selandia Baru.
Komoditas unggulan karantina tumbuhan ada kayu olahan, kayu albasia, sengon, veneer, kayu lapis, serta bunga melati segar, yang diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.
”Kayu olahan kita banyak diminati di mancanegara. Untuk bidang ikan ada ikan segar, cumi, udang. Hampir setiap hari ada pengiriman ke negara tujuan yang tersertifikasi,” kata Willy.
Terkait ekspor produk ke Amerika Serikat, Willy mengatakan tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan Donald Trump. Secara ekonomi, produk yang ada sekarang, terutama yang dikeluarkan dari Jawa Tengah tidak terpengaruh. Grafik pengiriman ekspor juga masih signifikan.
“Ekspor ke Amerika itu banyak kayu olahan dan furnitur. Amerika butuh produk itu dari kita, kayu olahan yang sudah berbentuk mebel,” katanya.
Murianews, Semarang – Pemprov Jateng dalam waktu dekat akan melepas ekspor produk unggulan hewan, ikan, dan tumbuhan dalam jumlah besar ke berbagai negara.
Terkait hal itu, Pemprov Jateng akan memperkuat sinergisitas dengan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) wilayah setempat untuk meningkatkan ekspor produk unggulan.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, di tengah tantangan global, ekspor dari Jawa Tengah masih cukup bagus. Khususnya untuk produk hewan, ikan, dan tumbuhan. Tentunya, hal itu harus terus didukung, dijaga, dan ditingkatkan.
”Sinergi antara Pemprov Jateng dengan Balai Karantina, kita dorong untuk hal ini,” bebernya.
Kepala BKHIT Jawa Tengah Willy Indra Yunani mengatakan, perhatian Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terhadap ekspor produk hewan, ikan, dan tumbuhan sangat besar.
”Beliau sangat concern terhadap produk-produk tersertifikasi untuk ekspor dari Jawa Tengah. Balai karantina Jateng nanti akan ada go export, nanti akan dilepas gubernur dan kepala badan, agendanya awal November 2025,” kata Willy, seusai beraudiensi dengan Ahmad Luthfi, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (20/10/2025).
Dia menjelaskan, potensi ekspor untuk sektor produk hewan, ikan, dan tumbuhan di Jawa Tengah, sangat besar. Komoditas dari tiga sektor tersebut terus mencatatkan hasil ekspor yang signifikan.
”Negara tujuan ekspor ada Amerika, Tiongkok, dan beberapa negara Asia lainnya,” katanya.
Lebih 15 Negara...
Jumlah sertifikasi ekspor di Jawa Tengah periode Januari-September 2025, antara lain 448 sertifikasi karantina hewan, 2.548 sertifikasi karantina ikan, dan 15.809 sertifikasi karantina tumbuhan.
Dijelaskan, komoditas unggulan karantina hewan, terdiri atas sarang burung walet sebanyak 35,386 kg senilai Rp 1,27 triliun. Ada 14 negara tujuan ekspor sarang burung walet, termasuk China, AS, Jepang, Australia.
Komoditas lainnya adalah bulu bebek, kulit kambing, minyak jelantah, dan lainnya, Willy menyampaikan, komoditas unggulan karantina ikan terdiri atas cumi-cumi, udang, layur, tuna, rajungan, dan rumput laut.
Negara tujuan ekspor komoditas ikan lebih dari 15 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Portugal, dan Selandia Baru.
Komoditas unggulan karantina tumbuhan ada kayu olahan, kayu albasia, sengon, veneer, kayu lapis, serta bunga melati segar, yang diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.
”Kayu olahan kita banyak diminati di mancanegara. Untuk bidang ikan ada ikan segar, cumi, udang. Hampir setiap hari ada pengiriman ke negara tujuan yang tersertifikasi,” kata Willy.
Terkait ekspor produk ke Amerika Serikat, Willy mengatakan tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan Donald Trump. Secara ekonomi, produk yang ada sekarang, terutama yang dikeluarkan dari Jawa Tengah tidak terpengaruh. Grafik pengiriman ekspor juga masih signifikan.
“Ekspor ke Amerika itu banyak kayu olahan dan furnitur. Amerika butuh produk itu dari kita, kayu olahan yang sudah berbentuk mebel,” katanya.