Rabu, 19 November 2025

Murianews, Boyolali – Kelompok masyarakat di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sukses membuat biogas yang berasal dari sebelumnya dinilai tidak berharga.

Yaitu, dari limbah peternakan berupa kotoran sapi dan kambing hingga tanaman liar seperti eceng gondok.

Kelompok dengan nama Pandawa Patra yang berada di Desa Keposong, itu beranggotakan para penyandang difabel. Kelompok ini adalah binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah.

”Kami sudah manfaatkan untuk kompor. Jadi, mengubah kemarin pakai BBM diganti dengan biogas. Sudah bisa dimanfaatkan tapi kemarin setelah riset limbah kita kombinasikan dengan kotoran kambing, hasilnya lebih bagus,” kata Haryono, selaku Pendamping Kelompok Pandawa Patra Haryono, dilansir dari Antara Jateng.

Menurut dia, dalam tiga bulan bisa menghasilkan produksi 370 karung limbah peternakan yang bisa diubah menjadi biogas.

Tak hanya mengubah limbah peternakan menjadi biogas, anggota juga dilatih untuk melakukan proses peternakan yang lebih baik.

Kelompok masyarakat lainnya adalah Pokmas Ngudi Tirto Lestari di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali yang berhasil mengembangkan eceng gondok menjadi biogas.

Anggota Pokmas Ngudi Tirto Lestari Dalmanto menjelaskan, gulma eceng gondok di Waduk Cengklik, Kabupaten Boyolali, merusak alat tangkap ikan dan keramba hingga membuat ikan mati sehingga akhirnya diolah menjadi biogas.

Eceng Gondok... 

”Prosesnya kami ambil batang dan daun. Akar kita pisahkan. Setelah itu kita masukkan di portable IPAL. Kami fermentasi selama 21 hari dan terjadi gas,” katanya.

Dalam prosesnya, gas dari gigester dialirkan ke ban bekas untuk menyimpan biogas dan sudah bisa digunakan untuk memasak dengan disambungkan ke kompor.

”Setelah kami mendapatkan ilmu dari Pertamina Patra Niaga bagaimana eceng gondok ini bermanfaat, kami mendapatkan ilmu, kami olah menjadi listrik dan pupuk,” katanya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler