Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.
”Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak,” lanjutnya.
Selain pemeriksaan TBC, Gubernur Ahmad Luthfi juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung.
Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.
Murianews, Jepara – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meluncurkan program Layanan Dokter Spesialis Keliling atau Speling di Balai Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2025).
Lewat program itu, warga bisa mendapatkan layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di balai desa, tak perlu jauh-jauh ke rumah sakit maupun Puskesmas.
Luthfi mengatakan, ada dua keuntungan yang didapatkan warga dari program Speling itu, yakni lebih irit waktu dan kemudahan karena hanya menunjukkan KTP.
”Ini adalah kunjungan pertama saya (usai dilantik). Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah,” kata Luthfi usai meninjau program Speling di Desa Karanggondang.
Selain Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, sasaran pertama dari program Speling yakni Desa Troso, Kecamatan Pecangaan. Menurutnya, dua desa itu jadi sasaran utama karena linier dengan penerima bansos di atas 60 persen.
Ia menjelaskan, ada lima layanan kesehatan gratis yang diberikan pada program Speling. Lima layanan itu, yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.
Di kesempatan itu, mantan Kapolda Jateng itu berharap agar seluruh warga Jateng dapat memanfaatkan layanan Speling di daerah yang jauh dari Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Program itu sendiri didukung dokter spesialis dari tujuh rumah sakit milik Pemprov Jateng, Dinas Kesehatan serta rumah sakit swasta.
Jumlah Desa Jadi Sasaran...
Rencananya, pada tahap pertama, program ini menyasar pada 70 desa di 35 kabupaten/kota. Saat ini sudah ada 10 mobil layanan Speling yang akan terus bekerja melayani masyarakat.
Jumlah mobil Speling akan terus ditambah, Ahmad Luthfi telah memerintahkan RSUD Moewardi memiliki setidaknya 10 unit.
Meski ada lima layanan kesehatan yang dapat diterima warga, Ahmad Luthfi memprioritaskan program itu pada pemeriksaan TBC.
Itu linier dengan program Presiden Prabowo Subianto guna menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia. Saat ini Jateng sedang ”Berburu TBC” untuk penyembuhan dan pencegahan.
”Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan,” tandasnya.
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan untuk menangani TBC di Jateng maka langkah pertama adalah menemukan penderita terlebih dahulu.
Jumlah Kasus TBC...
Pada 2025 ini Jateng ditarget menemukan kasus TBC sebanyak 103 ribu. Sementara pada 2024, Jateng ditarget 96 ribu dan tercapai 96 persen.
Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.
”Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak,” lanjutnya.
Selain pemeriksaan TBC, Gubernur Ahmad Luthfi juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung.
Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.
Editor: Zulkifli Fahmi