Kamis, 16 Januari 2025

Pilgub Jateng 2024

Paslon Pilgub Jateng 2024 Pakai Budaya Ini saat Pimpin Jawa Tengah

Muhamad Fatkhul Huda
Kamis, 21 November 2024 01:19:00
Paslon Pilgub Jateng 2024 Pakai Budaya Ini saat Pimpin Jawa Tengah
Debat Pilgub Jateng 2024. (Istimewa/KPU Jateng)

Murianews, Semarang – Calon Gubernur Jateng nomor urut 2 Ahmad Luthfi menanyakan filosofi kebudayaan yang menjadi landasan memimpin setelah terpilih di Pilgub Jateng 2024.

Pertanyaan itu dilontarkan pada Andika Perkasa, Calon Gubernur Jateng nomor urut 1 dalam Debat Pilgub Jateng 2024, Rabu (20/11/2024) malam.

Andika Perkasa menyampaikan landasannya mengembalikan ke variabel kebudayaan. Menurutnya, variabel kebudayaan yang perlu dipenuhi adalah ekonomi budaya, pendidikan, obyek wisata, warisan budaya, ekspresi budaya, literasi, dan gender.

’’Pembangunan akan dihadapkan pada tujuh variabel itu. Sebaiknya seluruh budaya dibiarkan berkembang,’’ terang Calon Gubernur nomor urut satu, Andika Perkasa.

Ia menyoroti, variabel ekonomi seharusnya lebih dikembangkan lagi. Akan tetapi, menurutnya pemanfaatan ekonomi budaya bukan pekerjaan mudah.

Pemerintah Provinsi sangat tidak mungkin mendorong ekonomi budaya dengan APBD saja. Baginya, pengembangan ekonomi budaya perlu melibatkan pihak swasta.

’’Sebagai pemerintah provinsi, kita hanya bisa mendorong melalui regulasi. Dengan demikian, swasta akan bisa leluasa dalam membangun fasilitas,’’ jelasnya.

Andika kembali menegaskan terkait opsi kebudayaan yang akan dijadikan landasan. Menurutnya, apapun kebudayaan yang akan dipakai, kinerjalah yang akan diukur.

Filosifi Ahmad Luthfi

%NEW_PAGE

Sementara itu, Calon Gubernur Jateng nomor urut 2, Ahmad Luthfi menanggapi jawaban itu dengan menjelaskan berbagai macam ungkapan filosofis Jawa. Menurutnya banyak sekali nilai filosofis Jawa yang bisa menjadi pondasi memimpin.

’’Jawa Tengah adalah Jawanya Jawa. Tadi disebutkan gemah ripah loh jinawi. Kami akan menjaga Jawa Tengah yang subur dan makmur. Serta kami akan mewujudkan ketertiban, keamanan, dan gotong royong di tengah masyarakat,’’ ungkap Ahmad Luthfi.

Dalam pandangannya, ketertiban dan keamanan masyarakat akan menarik para investor. Para investor akan menanam modal dan terbukalah lapangan kerja baru.

Luthfi menambahkan, ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake. Baginya filosofi itu penting karena menanamkan tanggung jawab dan saling menghormati.

’’Saat ini Jateng ada dikotomi antara wilayah selatan dan utara. Ini seharusnya diperbaiki, harus ada kesepakatan dan kesemakmuran,’’ pungkasnya.

Komentar

Terpopuler