Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas Iptu Mulyo Handoko mengungkapkan sopir tersebut sebelum berangkat ke perjalanan mudik mengaku mengonsumsi sabu-sabu. Namun sesampainya di wilayah Bayumas, ia justru merasa seperti dikejar-kejar seseorang.
”Alasannya dia itu sebelum berangkat ke Jawa baru nyabu di Jambi. Tujuannya mungkin biar tidak ngantuk. Tapi pas pertengahan jalan di wilayah Banyumas dia merasa kaya dikejar-kejar orang mungkin dampak dari obat itu,” kata Mulyo seperti dikutip
, Rabu (19/4/2023).
Karena merasa terancam, lanjutnya, akhirnya sopir tersebut berusaha melarikan diri dengan meninggalkan jalan raya. Karena di jalan raya dirasa sudah tidak aman, ia pun akhirnya masuk ke jalur kereta.
Atas pengakuannya itu, pihak kepolisian pun akhirnya melakukan tes urine dengan melibatkan Dokkes Polrestas Banyumas. Hasilnya, sang sopir ternyata positif sabu.”Setelah diperiksa terdapat zat terindikasi dugaannya ke arah sabu-sabu karena positif metamfetamin dan amfetamin,” kata Kasi Dokkes Polresta Banyumas Ipda dr Nikko Aulia Rahman.Pihak Dokkes langsung menyerahkan kasus tersebut kepada Sat Res Narkoba untuk penanganan lebih lanjut. Saat ini sang sopir pun tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Murianews, Banyumas – Sopir fortuner bernopol B 1549 NCO yang masuk jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas mengaku dikejar-kejar orang. Saat diperiksa, sopir bernama Candra (27) itu ternyata positif sabu.
Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas Iptu Mulyo Handoko mengungkapkan sopir tersebut sebelum berangkat ke perjalanan mudik mengaku mengonsumsi sabu-sabu. Namun sesampainya di wilayah Bayumas, ia justru merasa seperti dikejar-kejar seseorang.
”Alasannya dia itu sebelum berangkat ke Jawa baru nyabu di Jambi. Tujuannya mungkin biar tidak ngantuk. Tapi pas pertengahan jalan di wilayah Banyumas dia merasa kaya dikejar-kejar orang mungkin dampak dari obat itu,” kata Mulyo seperti dikutip
Detik.com, Rabu (19/4/2023).
Baca: Fortuner Masuk Rel di Banyumas, Sopir Diduga Ajak Penumpang Bunuh Diri
Karena merasa terancam, lanjutnya, akhirnya sopir tersebut berusaha melarikan diri dengan meninggalkan jalan raya. Karena di jalan raya dirasa sudah tidak aman, ia pun akhirnya masuk ke jalur kereta.
Atas pengakuannya itu, pihak kepolisian pun akhirnya melakukan tes urine dengan melibatkan Dokkes Polrestas Banyumas. Hasilnya, sang sopir ternyata positif sabu.
”Setelah diperiksa terdapat zat terindikasi dugaannya ke arah sabu-sabu karena positif metamfetamin dan amfetamin,” kata Kasi Dokkes Polresta Banyumas Ipda dr Nikko Aulia Rahman.
Pihak Dokkes langsung menyerahkan kasus tersebut kepada Sat Res Narkoba untuk penanganan lebih lanjut. Saat ini sang sopir pun tengah dalam pemeriksaan lebih lanjut.