Senin, 16 Juni 2025


Awalnya, gunungan di arak dengan khidmat dari pintu masuk wisata Bukit Sidoguro sambil melantunkan selawat. Begitu sampai di tengah bukit warga ratusan warga langsung menyambutnya dengan kegembiraan.

Puluhan gunungan itupun langsung direbutkan warga saat acara seremoni selesai. Selain ketupat yang berada di gunungan, warga juga menyerbu ketupat yang dibawa rombongan pengarak. Meskipun riuh, acara berjalan dengan aman tidak ada insiden.

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Pemkab Klaten Sri Nugroho mengatakan acara syawalan berlangsung khidmat. Total ada seribu ketupat dengan bobot mencapai 3 kuintal.

Baca: Empat Hari Ketupat Candi, Polri Catat 101 Orang MD

”Total sekitar 3 kuintal karena jumlahnya seribu ketupat. Makna Kupatan ini kan ngaku lepat atau mengakui salah sehingga saling memaafkan, ngapura ing ngapura, setelah puasa Ramadan kita suci kembali,” kata Nugroho seperti dilansir detik.com.Ia pun menjelaskan, masyarakat sangat antusias melakukan tradisi yang digelar sepekan setelah Idulfitri. Total warga yang datang bahkan mencapai ratusan orang.”Antusias warga luar biasa, namanya masyarakat banyak, acara bisa berbeda dengan rencana. Apalagi sudah tiga tahun tidak ada syawalan karena pandemi,” ujarnya.Vinkan, seorang warga mengatakan ikut berebut ketupat untuk dibawa pulang. Ketupat nantinya akan dimakan bersama keluarga.”Dapat lima atau berapa tadi sama ada uangnya Rp 5.000. Nanti dibawa pulang untuk dimakan bersama, berkahnya ya senang dapat ketupat karena sudah lama tidak ada acara ini,” ungkapnya.

Baca Juga

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler