Pencarian 8 Penambang Banyumas Dilakukan Hingga Hari Ketujuh
Supriyadi
Senin, 31 Juli 2023 09:14:00
Murianews, Banyumas – Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian delapan penambang yang terjebak di lokasi tambang emas Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Sesuai rencana, pencarian akan dilakukan hingga hari ke tujuh proses pencarian.
Sebelumnya, delapan penambang tersebut terjebak di lubang tambang emas tradisional di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sejak Selasa (26/7/2023).
Lubang yang menjadi lokasi terjebaknya para korban dikenal paling potensial di tambang emas tradisional di kawasan tersebut.
Dalam keterangan persnya, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengungkapkan, Tim SAR Gabungan masih terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mengevakuasi kedelapan penambang.
Upaya pencarian penambang yang terjebak di dalam lubang galian bakal berjalan sampai hari ke tujuh operasi SAR.
Mengenai perkembangan operasi SAR pada hari kelima proses pencarian, Tim SAR Gabungan terbagi menjadi 5 titik worksite. Hal ini karena Worksite A-4 yang berada di Sumur II tampak sudah kering dan tidak ada pengaruh ke Sumur Bogor maupun Dondong.
”Personel serta pompa air yang berada di Worksite A-5 bergeser ke Worksite A-3 karena Worksite A-5 sudah tidak ada lagi pengerjaan untuk pengurasan sumur,” tulis keterangan Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa di akun instagram @basarnas_cilacap dikutip Murianews.com, Senin (31/7/2023).
Dia mengatakan, dengan dukungan pompa air yang berada di Worksite A-1, terdapat penurunan muka air kurang lebih menjadi 13 meter. Selain itu, Tim SAR Gabungan juga melakukan pengalihan aliran air dari Sungai Tajur ke Sungai Datar bagian bawah, guna mengurangi debit air yang mengarah ke sumur-sumur galian.
Sejalan dengan kegiatan operasi Tim SAR Gabungan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi. Rapat tersebut antara Kepala Kantor SAR Cilacap, Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.
Perwakilan salah satu keluarga korban mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang telah membantu proses upaya evakuasi terhadap keluarganya.
”Kami ikhlas dengan musibah yang menimpa keluarga kami, bagaimanapun hasilnya nanti,” ungkap salah satu keluarga korban seperti dikutip Serayunews.com.
Meskipun demikian mereka masih sangat berharap, para korban yang terjebak di dalam lokasi tambang dapat tim temukan, sebelum operasi SAR resmi tutup.
”Tapi kami masih berharap Tim SAR Gabungan untuk dapat mengevakuasi dalam keadaan apapun hingga hari ke tujuh,” harapnya.
Murianews, Banyumas – Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian delapan penambang yang terjebak di lokasi tambang emas Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Sesuai rencana, pencarian akan dilakukan hingga hari ke tujuh proses pencarian.
Sebelumnya, delapan penambang tersebut terjebak di lubang tambang emas tradisional di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sejak Selasa (26/7/2023).
Lubang yang menjadi lokasi terjebaknya para korban dikenal paling potensial di tambang emas tradisional di kawasan tersebut.
Dalam keterangan persnya, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa mengungkapkan, Tim SAR Gabungan masih terus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mengevakuasi kedelapan penambang.
Upaya pencarian penambang yang terjebak di dalam lubang galian bakal berjalan sampai hari ke tujuh operasi SAR.
Mengenai perkembangan operasi SAR pada hari kelima proses pencarian, Tim SAR Gabungan terbagi menjadi 5 titik worksite. Hal ini karena Worksite A-4 yang berada di Sumur II tampak sudah kering dan tidak ada pengaruh ke Sumur Bogor maupun Dondong.
”Personel serta pompa air yang berada di Worksite A-5 bergeser ke Worksite A-3 karena Worksite A-5 sudah tidak ada lagi pengerjaan untuk pengurasan sumur,” tulis keterangan Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa di akun instagram @basarnas_cilacap dikutip Murianews.com, Senin (31/7/2023).
Dia mengatakan, dengan dukungan pompa air yang berada di Worksite A-1, terdapat penurunan muka air kurang lebih menjadi 13 meter. Selain itu, Tim SAR Gabungan juga melakukan pengalihan aliran air dari Sungai Tajur ke Sungai Datar bagian bawah, guna mengurangi debit air yang mengarah ke sumur-sumur galian.
Sejalan dengan kegiatan operasi Tim SAR Gabungan, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi. Rapat tersebut antara Kepala Kantor SAR Cilacap, Bupati Banyumas, Kapolresta Banyumas, Dandim 0701 Banyumas, Jajaran Forkopimda Banyumas, serta keluarga korban.
Perwakilan salah satu keluarga korban mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan yang telah membantu proses upaya evakuasi terhadap keluarganya.
”Kami ikhlas dengan musibah yang menimpa keluarga kami, bagaimanapun hasilnya nanti,” ungkap salah satu keluarga korban seperti dikutip Serayunews.com.
Meskipun demikian mereka masih sangat berharap, para korban yang terjebak di dalam lokasi tambang dapat tim temukan, sebelum operasi SAR resmi tutup.
”Tapi kami masih berharap Tim SAR Gabungan untuk dapat mengevakuasi dalam keadaan apapun hingga hari ke tujuh,” harapnya.