Rabu, 19 November 2025

Murianews, Wonosobo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo mencatat sudah ada 240 hektare lebih lahan yang terbakar dalam kebakaran Gunung Sumbing sejak Jumat (1/9/2023).

Ironisnya, kebakaran tersebut hingga hari ini (2/9/2023) belum padam dan berpotensi menambah jumlah luasan lahan yang terbakar. Rata-rata, kebakaran terjadi di bagian ilalang.

Pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo Bambang Trie sebagaimana dilansir Detik.com, Sabtu (2/9/2023).

Ia menjelaskan, kebakaran di Gunung Sumbing terjadi di petak 29-1 dan petak 29-2. Dari dua petak tersebut, 240,2 hektare lahan hangus terbakar.

”Sesuai update hari ini, lokasi yang terbakar ada di petak 29-1 luasannya kurang lebih 221,5 hektare. Dan di petak 29-2 yang terbakar mencapai 18,7 hektare,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, api masih belum padam. Pihaknya pun berharap api tidak membesar dan merembet ke lahan pertanian warga meski jaraknya masih relatif jauh.

”Saat ini (lahan pertanian) masih aman. Apalagi ke pemukiman itu jauh. Harapannya api bisa segera dipadamkan,” ujarnya.

Menurut Bambang, kebakaran pernah terjadi di Gunung Sumbing pada musim kemarau tahun 2019. Namun saat itu imbasnya lebih kecil jika dibanding dengan kebakaran saat ini.

”Gunung Sumbing memang pernah kebakaran tahun 2019 lalu. Tetapi saat itu dampaknya lebih kecil. Karena saat ini kemaraunya lebih panjang. Dulu dua hari setelah kebakaran turun hujan,"”terangnya.

Dia juga mengingatkan warga maupun pendaki untuk berwaspada dan tidak bermain api. Mengingat tahun ini musim kemarau terjadi lebih panjang.

”Tahun ini musim kemarau lebih panjang, jadi baik warga maupun pendaki untuk tidak bermain api. Karena bisa memicu terjadinya kebakaran hutan,” tambahnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler