Rabu, 19 November 2025

Murianews, Semarang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda Jawa Tengah (Jateng). Cuaca ekstrem tersebut dimungkinkan akan terjadi selama sepekan mulai 4-10 Januari 2024.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, cuaca ekstrem tersebut dimungkinkan akan memicu bencana hidrometeorologi, mulai dari hujan petir, banjir, hingga longsor di dataran tinggi.

”Bahkan hari ini (4/1) hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pegunungan tengah Jateng, Jateng bagian selatan dan barat, serta beberapa wilayah lainnya,” katanya dalam siaran persnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/1/2024).

Teguh menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut sudah terjadi sejak akhir Desember 2023. Berdasarkan data BMKG, potensi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer.

Dinamika atmosfer tersebut antara lain Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia.

”Dengan demikian pertumbuhan awan hujan pada periode Januari ini diprediksikan cukup intens,” ungkapnya.

Selain itu, kata dia, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan. Secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat atau cuaca ekstrem di beberapa wilayah.

”Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga lima hari ke depan,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana hidrometeorologi, untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir, banjir bandang, tanah longsor, tanah bergerak, dan angin puting beliung. Khususnya saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

”Karena cuaca ekstrem ini, kami minta semua waspada. Dengan begitu, saat terjadi bencana hidrometeorologi tidak ada korban,” tandasnya.

Komentar

Jateng Terkini

Terpopuler