
Murianews, Karanganyar – Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tahun ini mendapat bantuan Rp 190,60 miliar dari Pemprov Jateng. Bantuan tersebut secara simbolis diberikan langsung oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Rabu (7/2/2024).
Nana menjelaskan, anggaran ratusan miliar tersebut diperuntukkan di berbagai bidang. Paling banyak ada bantuan keungan (Bankeu) untuk peningkatan sarana prasarana pedesaan di 842 titik.
”Tahun ini Karanganyar kami beri bantuan Rp 190,60 miliar. Anggaran ini cukup besar. Tapi peruntukannya berbagai bidang. Bidang paling banyak sarana dan prasarana pedesaan,” kata Nana, Rabu (7/2/2024).
Anggaran tersebut, lanjutnya, untuk infrastruktur jalan sebanyak tujuh kegiatan sebesar Rp 27,60 miliar, bantuan pendidikan sebanyak 54 kegiatan Rp 33,35 miliar, bantuan keuangan pemerintah desa untuk peningkatan sarana prasarana pedesaan di 842 titik Rp 111,195 miliar, dan TNI Manunggal Membangun Desa sebesar Rp 650 juta.
”Selain itu, ada bantuan Penanggulangan Masalah Gizi (PMG) Rp 4,51 miliar, bantuan sosial berupa Kartu Jateng Sejahtera (KJS) untuk 450 penerima manfaat Rp 1,99 miliar, bantuan sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk 10 kelompok senilai Rp 200 juta, dan hibah bidang kesejahteraan sosial untuk karang taruna sebesar Rp 275 juta,” sebutnya.
Ada juga bantuan bidang perumahan, yaitu Bankeu pemerintah desa untuk rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 465 unit sebesar Rp 9,3 miliar, bansos penyaluran bantuan stimulan rehabilitasi rumah korban bencana satu unit Rp 20 juta, dan bantuan pengembangan desa wisata Rp 300 juta.
Bantuan lainnya, hibah bidang keagamaan berupa bantuan kepada Masjid Al-Amin sebesar Rp 50 juta, bantuan kepada TPQ Ulul Albab di Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu Rp 20 juta.
Bantuan pertanian berupa hibah barang rehabilitasi jaringan irigasi tersier satu paket Rp 112 juta, bantuan cultivator dua unit senilai Rp 28 juta, dan bantuan sarana angkut roda tiga dua unit sebesar Rp 76 juta.
Untuk bantuan bidang energi berupa bantuan sambungan listrik 118 unit sebesar Rp 230,3 juta, bantuan pembangunan digester biogas 58 unit sebesar Rp 1,04 juta, bantuan PLTS rooftop untuk pondok pesantren satu unit sebesar Rp 135 juta.
Ada juga, bantuan penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Kedawung, Krendowahono, dan Ngepungsari sebesar Rp 1,5 miliar.
Nana berharap agar bantuan keuangan, terutama sarana dan prasarana desa sesuai dengan spesifikasi. Mengingat itu dibangun dengan uang negara yang harus dipertanggungjawabkan, dan jelas penggunaannya.
”Sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Harus dipertanggungjawabkan,” tegasnya.