Atasi Banjir, Pemprov Berencana Rekayasa Cuaca di Jateng
Supriyadi
Jumat, 15 Maret 2024 16:33:00
Murianews, Semarang – Pemprov Jateng berencana melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca, guna mengantisipasi cuaca ekstrem di Jateng. Khususnya bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Jateng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang mengecek lokasi banjir dan sejumlah rumah pompa di Kota Semarang mengatakan, rekayasa cuaca ini akan dilakukan dengan kerjasama dengan BNPB dan BMKG.
”Satu minggu ke depan cuaca ekstrem masih perlu kita antisipasi. Insyaallah ada upaya seperti rekayasa cuaca yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG,” kata Nana, Jumat (15/3/2024).
Saat ini, lanjutnya, koordinasi dengan BNPB dan BMKG masih dilakukan. Rencananya akan ada rapat bersama antara Pemprov Jateng, BNPB dan BMKG terkait penanganan dan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem di Jateng.
”Hari ini BNPB datang dan akan melakukan rapat juga dengan BMKG terkait kebutuhan yang diperlukan daerah dan juga upaya rekayasa cuaca, sehingga intensitas curah hujan bisa ada pengalihan,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, sejumlah wilayah di Jateng tengah menjadi perhatian, khususnya di wilayah Pantura. Mulai dari Kota Semarang, Kabupaten Demak, Grobogan, Kendal, Pekalongan, Kudus, Pati dan Jepara yang sedang dilanda banjir.
Selain itu, lokasi rawan longsor yang perlu diperhatikan seperti Banjarnegara, Wonosobo, dan Pemalang.
”Terkait kondisi banjir di Kota Semarang, secara umum sudah banyak lokasi yang surut. Termasuk Stasiun Semarang Tawang, sekitar Banjir Kanal Timur, dan sekitar Banjir Kanal Barat (Madukoro),” terangnya.
Nana menjelaskan, di Kota Semarang terdapat setidaknya 38 pompa air. Terdiri atas 10 pompa milik BBWS, 17 pompa milik Pemkot Semarang, dan 1 pompa air milik Pemprov Jateng. Seluruh pompa tersebut berfungsi normal saat curah hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang.
”Seluruh pompa normal. Cuma karena curah hujan yang tinggi dan ditambah dengan banjir rob, sehingga memang perlu waktu. Pompa tetap berjalan, tapi butuh waktu dan baru tadi pagi Semarang bisa surut,” jelasnya.
Murianews, Semarang – Pemprov Jateng berencana melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca, guna mengantisipasi cuaca ekstrem di Jateng. Khususnya bencana banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Jateng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana yang mengecek lokasi banjir dan sejumlah rumah pompa di Kota Semarang mengatakan, rekayasa cuaca ini akan dilakukan dengan kerjasama dengan BNPB dan BMKG.
”Satu minggu ke depan cuaca ekstrem masih perlu kita antisipasi. Insyaallah ada upaya seperti rekayasa cuaca yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG,” kata Nana, Jumat (15/3/2024).
Saat ini, lanjutnya, koordinasi dengan BNPB dan BMKG masih dilakukan. Rencananya akan ada rapat bersama antara Pemprov Jateng, BNPB dan BMKG terkait penanganan dan antisipasi bencana akibat cuaca ekstrem di Jateng.
”Hari ini BNPB datang dan akan melakukan rapat juga dengan BMKG terkait kebutuhan yang diperlukan daerah dan juga upaya rekayasa cuaca, sehingga intensitas curah hujan bisa ada pengalihan,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, sejumlah wilayah di Jateng tengah menjadi perhatian, khususnya di wilayah Pantura. Mulai dari Kota Semarang, Kabupaten Demak, Grobogan, Kendal, Pekalongan, Kudus, Pati dan Jepara yang sedang dilanda banjir.
Selain itu, lokasi rawan longsor yang perlu diperhatikan seperti Banjarnegara, Wonosobo, dan Pemalang.
”Terkait kondisi banjir di Kota Semarang, secara umum sudah banyak lokasi yang surut. Termasuk Stasiun Semarang Tawang, sekitar Banjir Kanal Timur, dan sekitar Banjir Kanal Barat (Madukoro),” terangnya.
Nana menjelaskan, di Kota Semarang terdapat setidaknya 38 pompa air. Terdiri atas 10 pompa milik BBWS, 17 pompa milik Pemkot Semarang, dan 1 pompa air milik Pemprov Jateng. Seluruh pompa tersebut berfungsi normal saat curah hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang.
”Seluruh pompa normal. Cuma karena curah hujan yang tinggi dan ditambah dengan banjir rob, sehingga memang perlu waktu. Pompa tetap berjalan, tapi butuh waktu dan baru tadi pagi Semarang bisa surut,” jelasnya.