BMKG Sebut Jateng Punya 13 Sesar Aktif Berpotensi Gempa
Supriyadi
Selasa, 9 Juli 2024 11:00:00
Murianews, Batang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Jawa Tengah (Jateng) memiliki 13 sesar aktif yang berpotensi gempa. Sesar aktif tersebut diketahui melingkar dari barat ke timur wilayah Jateng.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan, 13 sesar aktif tersebut di antaranya adalah sesar Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Weleri, Semarang, Ungaran, Muria (Jepara-Kudus), Pati, Lasem, dan Grobogan.
”Sesar tersebut tersebut termasuk yang di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan,” katanya seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan, untuk sesar aktif wilayah Batang dan Kota Pekalongan, mengalami beberapa kali mengalami pergerakan dan menimbulkan kegempaan dengan kekuatan bervariasi.
”Akan tetapi yang terbesar adalah magnitudo 4,4 yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang, Minggu 7 Juli kemarin,” ungkapnya.
Meski begitu, ia memastikan gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang tidak berpotensi menimbulkan Tsunami, karena kegempaan terjadi di darat.
Adapun faktor yang menimbulkan kerusakan seperti kekuatan gempa, jarak gempa dengan lokasi bangunan, kekuatan bangunan, dan kondisi tanah apakah merekah atau justru makin menguatkan getaran.
Ia mengimbau kepada masyarakat setempat agar bisa membangun rumah dengan tahan gempa, karena sebagian besar warga yang selamat dari bencana itu adalah dari pondasi bangunan yang kuat, evakuasi mandiri, dan pelatihan.
”Orang selamat dari bencana biasanya 80 persen karena dapat menyelamatkan diri. Kami juga mengingatkan warga bisa tenang pascagempa,” katanya.
Heri Susanto mengatakan pula bahwa gempa di Batang terjadi karena terindikasi dari sesar Pekalongan.
”Sesar itu merupakan salah satu segmen Belibis gendeng, karena di Jateng ada 13 sesar aktif yang melintasi dari Barat sampai ke Timur Jateng,” tambahnya.
Murianews, Batang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Jawa Tengah (Jateng) memiliki 13 sesar aktif yang berpotensi gempa. Sesar aktif tersebut diketahui melingkar dari barat ke timur wilayah Jateng.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan, 13 sesar aktif tersebut di antaranya adalah sesar Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Weleri, Semarang, Ungaran, Muria (Jepara-Kudus), Pati, Lasem, dan Grobogan.
”Sesar tersebut tersebut termasuk yang di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan,” katanya seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan, untuk sesar aktif wilayah Batang dan Kota Pekalongan, mengalami beberapa kali mengalami pergerakan dan menimbulkan kegempaan dengan kekuatan bervariasi.
”Akan tetapi yang terbesar adalah magnitudo 4,4 yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang, Minggu 7 Juli kemarin,” ungkapnya.
Meski begitu, ia memastikan gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Batang tidak berpotensi menimbulkan Tsunami, karena kegempaan terjadi di darat.
Adapun faktor yang menimbulkan kerusakan seperti kekuatan gempa, jarak gempa dengan lokasi bangunan, kekuatan bangunan, dan kondisi tanah apakah merekah atau justru makin menguatkan getaran.
Ia mengimbau kepada masyarakat setempat agar bisa membangun rumah dengan tahan gempa, karena sebagian besar warga yang selamat dari bencana itu adalah dari pondasi bangunan yang kuat, evakuasi mandiri, dan pelatihan.
”Orang selamat dari bencana biasanya 80 persen karena dapat menyelamatkan diri. Kami juga mengingatkan warga bisa tenang pascagempa,” katanya.
Heri Susanto mengatakan pula bahwa gempa di Batang terjadi karena terindikasi dari sesar Pekalongan.
”Sesar itu merupakan salah satu segmen Belibis gendeng, karena di Jateng ada 13 sesar aktif yang melintasi dari Barat sampai ke Timur Jateng,” tambahnya.