Geledah Kantor Wali Kota Semarang, KPK Keluar Bawa 2 Koper
Supriyadi
Rabu, 17 Juli 2024 21:31:00
Murianews, Semarang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Rabu (17/7/2024). Dalam penggeledahan tersebut penyidik KPK akhirnya keluar dengan membawa dua koper besar.
Dua koper tersebut diketahui didapat dari ruang Wakil Wali Kota Semarang dan Sekda Kota Semarang. Usai penggeledahan, penyidik KPK meninggalkan kompleks Balai Kota Semarang dengan menggunakan empat mobil.
Penyidik yang sejak pagi melakukan penggeledahan baru selesai bekerja sekitar pukul 18.15 WIB. Tidak ada keterangan dari penyidik KPK usai penggeledahan tersebut.
Selain ruang Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Semarang, KPK juga menggeledah Kantor Badan Pengadaan Barang/Jasa serta rumah dinas Wali Kota Semarang.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari Pemerintah Kota Semarang berkaitan dengan penggeledahan tersebut.
Sementara itu, KPK menyebut penggeledahan tersebut berkaitan dengan tiga kasus dugaan korupsi pemerintah daerah setempat.
Ketiga kasus dugaan korupsi itu masing-masing pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Semarang pada tahun 2023—2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi pada tahun 2023—2024.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebutkan empat orang telah dicegah berpergian ke luar negeri berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi tersebut.
Menurut dia, empat orang yang dilarang bepergian ke luar negeri itu terdiri atas dua orang berasal dari penyelenggara negara dan dua orang dari pihak swasta.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan penggeledahan sejumlah tempat tersebut. Saat ini petugas masih mengumpulkan sejumlah alat bukti.
”Iya penyidik KPK melakukan penggeledahan di Pemkot dan rumah PN di Semarang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dikutip dari Detik.com, Rabu (17/7/2024).
Kendari demikian, pihaknya belum merenci kasus yang tengah diusut oleh lembaga antirasuah tersebut.
”Detil proses dan hasilnya mohon ditunggu nanti kami sampaikan setelah tim menyelesaikan penggeledahan,” tambahnya.
Murianews, Semarang – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Rabu (17/7/2024). Dalam penggeledahan tersebut penyidik KPK akhirnya keluar dengan membawa dua koper besar.
Dua koper tersebut diketahui didapat dari ruang Wakil Wali Kota Semarang dan Sekda Kota Semarang. Usai penggeledahan, penyidik KPK meninggalkan kompleks Balai Kota Semarang dengan menggunakan empat mobil.
Penyidik yang sejak pagi melakukan penggeledahan baru selesai bekerja sekitar pukul 18.15 WIB. Tidak ada keterangan dari penyidik KPK usai penggeledahan tersebut.
Selain ruang Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Semarang, KPK juga menggeledah Kantor Badan Pengadaan Barang/Jasa serta rumah dinas Wali Kota Semarang.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari Pemerintah Kota Semarang berkaitan dengan penggeledahan tersebut.
Sementara itu, KPK menyebut penggeledahan tersebut berkaitan dengan tiga kasus dugaan korupsi pemerintah daerah setempat.
Ketiga kasus dugaan korupsi itu masing-masing pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Semarang pada tahun 2023—2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi pada tahun 2023—2024.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebutkan empat orang telah dicegah berpergian ke luar negeri berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi tersebut.
Menurut dia, empat orang yang dilarang bepergian ke luar negeri itu terdiri atas dua orang berasal dari penyelenggara negara dan dua orang dari pihak swasta.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan penggeledahan sejumlah tempat tersebut. Saat ini petugas masih mengumpulkan sejumlah alat bukti.
”Iya penyidik KPK melakukan penggeledahan di Pemkot dan rumah PN di Semarang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dikutip dari Detik.com, Rabu (17/7/2024).
Kendari demikian, pihaknya belum merenci kasus yang tengah diusut oleh lembaga antirasuah tersebut.
”Detil proses dan hasilnya mohon ditunggu nanti kami sampaikan setelah tim menyelesaikan penggeledahan,” tambahnya.