Gus Yasin menegaskan, Kabinet Merah Putih sudah terbentuk dan ada sejumlah perubahan, seperti adanya tambahan badan percepatan penanggulangan kemiskinan hingga badan pangan nasional. Menurut dia, Pemprov Jateng sudah terbiasa dengan reformasi birokrasi.
”83 persen ASN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah generasi Z dan milenial. Perlu diketahui bahwa ASN kita Pemrpov Jawa Tengah sudah terbiasa dengan reformasi birokrasi,” terangnya.
Gus Yasin mengemukakan, dari pengalamannya saat menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah yang mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo, pernah diadakan program satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu desa binaan. Di mana semua OPD ini harus mengetahui pekerjaan seluruh pemerintah Jawa Tengah.
”Sehingga ketika ada perubahan di Pemerintah Pusat itu sudah wajar dan kita akan segera menyesuaikan dengan cepat,” ujarnya.
Murianews, Semarang – Dua calon Wakil Gubernur Jateng, Hendrar Prihadi (Hendi) dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) saling pamer startegi terkait penyesuasian atau adaptasi kabinet Merah Putih di Pemprov Jateng saat terpilih nanti.
Hal itu setelah Hendi yang merupakan Cawagub nomor urut 01 mendapat pertanyaan tersebut saat undian fishbowl dalam Debat Pilgub Jateng 2024, Rabu (30/10/2024).
Hendi menjelaskan Kabinet Merah Putih yang baru dibentuk dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memang membuat kementerian berubah. Karena itu, ia akan menjalankan miskin struktur, kaya manfaat.
”Hampir-hampir berubah total dan perlu penyesuaian tingkat provinsi terutama OPD tingkat provinsi dan kota/kabupaten. Bagi kami apapun keputusan pemerintah pusat harus jalankan karena kita kepanjangan tangan pemerintah pusat,” katanya
Dia menyebut perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) tidak bisa tiba-tiba diberlakukan. Dia menunggu ada peraturan pemerintah soal perubahan SOTK, namun dia akan menggunakan sistem miskin struktur kaya manfaat.
”Perubahan SOTK tidak bisa serta merta kami jalankan saat belum ada Peraturan Pemerintah yang mengatur soal SOTK yang baru. Untuk itu dalam konsep belum ada Peraturan Pemerintah, kami akan terapkan miskin struktur, kaya manfaat, kaya dengan fungsi,” jelasnya.
Maka dengan kondisi yang ada kita sesuaikan supaya langkah pemerintah provinsi ke depan berjalan sesuai aturan, kemanfaatan, terutama ingin masyarakat dan hasilkan performa Jateng yang lebih baik, lebih sejahtera dan lebih perkasa.
Sementara itu, Gus Yasin mengatakan sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jateng adalah generasi Z atau milenial. Menurutnya, para ASN itu akan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).
Gus Yasin menegaskan, Kabinet Merah Putih sudah terbentuk dan ada sejumlah perubahan, seperti adanya tambahan badan percepatan penanggulangan kemiskinan hingga badan pangan nasional. Menurut dia, Pemprov Jateng sudah terbiasa dengan reformasi birokrasi.
”83 persen ASN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah generasi Z dan milenial. Perlu diketahui bahwa ASN kita Pemrpov Jawa Tengah sudah terbiasa dengan reformasi birokrasi,” terangnya.
Gus Yasin mengemukakan, dari pengalamannya saat menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah yang mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo, pernah diadakan program satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) satu desa binaan. Di mana semua OPD ini harus mengetahui pekerjaan seluruh pemerintah Jawa Tengah.
”Sehingga ketika ada perubahan di Pemerintah Pusat itu sudah wajar dan kita akan segera menyesuaikan dengan cepat,” ujarnya.