Murianews, Temanggung – Badan Pengawa Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Temanggung menemukan 1.382 alat peraga kampanye (APK) melanggar dan tidak sesuai dengan ketentuan zonasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua Bawaslu Kabupaten Temanggung Roni Nefriadi mengatakan, ribuan APK tersebut tersebar di 20 kecamatan. Saat ini pihaknya sudah melakukan melakukan koordinasi dengan KPU untuk penindakan.

”Sudah kami sampaikan ke KPU dan kemarin kami tanyakan kembali tindak lanjutnya, kemudian KPU sudah menyurati paslon. Informasi dari KPU akan rapat koordinasi kaitannya dengan APK yang melanggar ketentuan tersebut,” kata Roni Nefriadi di Temanggung, Minggu.

Roni mengatakan pihaknya sudah menginventarisasi kaitannya dengan APK yang berupa baliho dan spanduk yang melanggar. Misalnya pemasangan di tiang listrik, kemudian juga di tempat-tempat yang dilarang, misalnya di tempat ibadah.

”Kami juga menginventarisasi dari alat peraga yang difasilitasi KPU, baik KPU provinsi maupun KPU kabupaten, kami melihat masih banyak yang dipasang di kantor-kantor desa juga di pohon,” katanya.

Ia menyebutkan, pelanggaran  paling banyak kaitannya dengan ketertiban. Misalnya dipaku di pohon, kemudian dipasang di tiang listrik dan di trotoar jalan.

”Ada APK yang menghalangi pandangan pengendara, ini membahayakan keselamatan masyarakat sehingga kami harapkan dari paslon itu sendiri nanti lebih bijak dalam menempatkan APK,” terangnya.

Sesuai dengan PKPU 13 kaitannya dengan kampanye ini, kata dia, nomenklaturnya adalah nanti bawaslu setempat berkoordinasi dengan KPU. Kemudian KPU akan mengoordinasikan bersama pemangku kepentingan (dishub dan satpol pp) untuk menyepakati bersama penertiban seperti apa.