Perbuatan kedua terdakwa terungkap dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Biro Paminal Divpropam Polri yang dilakukan pada Juni 2022.
Usai pembacaan dakwaan, Hakim Ketua R. Hendral menunda sidang untuk kembali digelar pada pekan depan.
Murianews, Semarang – Dua polisi calo penerimaan Bintara Polri tahun 2022 Polda Jawa Tengah (Jateng) didakwa menerima uang suap mencapai Rp 2,6 miliar.
Dakwaan itu diungkapkan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor Semarang, seperti dilansir Antara Selasa (17/12/2024).
Jaksa penuntut umum Jehan Nurul Azhar mengatakan, kedua terdakwa tersebut bernama Dwi Erwinta Wicaksono dan Zainal Abidin.
Keduanya merupakan anggota Biddokkes Polda Jateng yang ditugaskan sebagai anggota Panitia Penerimaan Bintara Polri 2022. Namun, dalam bertugas keduanya diam-diam menerima suap untuk meloloskan peserta calon bintara.
Dalam uraiannya, jaksa menjelaskan terdakwa Dwi Erwinta menerima uang suap hingga Rp 2,29 miliar. Suap tersebut diterima dari enam calon bintara dengan nilai antara Rp 280 juta hingga Rp 450 juta.
Sementara terdakwa Zainal Abidin menerima Rp 350 juta dari satu calon bintara yang mendaftar.
Dalam perbuatannya, kedua terdakwa berjanji kepada para korbannya untuk memantau proses seleksi para calon bintara yang telah menyetorkan sejumlah uang itu.
”Perbuatan kedua terdakwa tersebut bertentangan dengan prinsip rekrutmen calon anggota Polri yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis,” katanya dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua R. Hendral tersebut.
Terungkap melalui OTT...
Perbuatan kedua terdakwa terungkap dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Biro Paminal Divpropam Polri yang dilakukan pada Juni 2022.
Atas perbuatannya, kedua terdakwa calo bintara tersebut dijerat dengan Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Usai pembacaan dakwaan, Hakim Ketua R. Hendral menunda sidang untuk kembali digelar pada pekan depan.