Setelah tanggul sungai tersebut jebol, pemkab langsung bergerak dengan menyiapkan tempat pengungsian. Hanya saja, tidak ada warga yang mengungsi, sedangkan genangan di areal persawahan akan diupayakan disedot menggunakan mesin penyedot air.
Kepala Deputi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana BNPB Jarwansyah mengakui kehadiran di lokasi ini untuk melihat langsung dampak bencana sehingga pihaknya bisa melihat secara pasti korban terdampak dan kerusakan yang ditimbulkan.
”Pekan ini juga ada rapat koordinasi dengan Pemprov Jateng dan kabupaten yang terdampak bencana alam, mengingat ada beberapa kabupaten yang terdampak hujan dan longsor untuk ditangani bersama-sama,” ujarnya.
Salah satu langkahnya, yakni melakukan kaji cepat melihat cakupan lokasi kerusakan dan memastikan aktivasi posko berjalan dengan baik untuk melayani masyarakat.
”Terkait pencarian, pertolongan, dan evakuasi tentu tertangani dengan baik,” tandasnya.
Murianews, Demak – Tanggul Sungai Tuntang yang jadi penyebab banjir Demak, Jawa Tengah mulai diperbaiki Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Perbaikan tanggul itu sudah mulai dilakukan sejak Rabu (22/1/2025) dengan mengerahkan alat berat untuk menambal tanggul yang jebol
”Penutupan tanggul mulai dikerjakan oleh BBWS yang menurunkan alat beratnya di lokasi tanggul jebol,” kata Bupati Demak Eisti'anah saat meninjau lokasi tanggul Sungai Tuntang di perbatasan Kabupaten Demak dan Grobogan di Demak, Rabu (22/1/2025) kemarin.
Sebelumnya, pihaknya berkoordinasi dengan BBWS terkait dengan jebol tanggul sungai yang berdampak terhadap sejumlah wilayah di Kabupaten Demak.
Dengan jebol tanggul Sungai Tuntang, dia mengakui, Kabupaten Grobogan yang paling terdampak, sedangkan di Kabupaten Demak air menggenangi areal persawahan di Kebonagung.
Ia juga berterima kasih karena mendapatkan perhatian BNPB terkait dengan kondisi itu sehingga ada perwakilan datang ke lokasi tanggul jebol tersebut.
”Kami tentu akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan BBWS maupun BNPB terkait penanganan bencana banjir,” ujarnya.
Terkait dengan tanggul sungai yang kritis, dia berharap, ada perhatian sehingga kasus tanggul jebol tidak terulang kembali.
Bergerak Cepat...
Setelah tanggul sungai tersebut jebol, pemkab langsung bergerak dengan menyiapkan tempat pengungsian. Hanya saja, tidak ada warga yang mengungsi, sedangkan genangan di areal persawahan akan diupayakan disedot menggunakan mesin penyedot air.
Kepala Deputi Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana BNPB Jarwansyah mengakui kehadiran di lokasi ini untuk melihat langsung dampak bencana sehingga pihaknya bisa melihat secara pasti korban terdampak dan kerusakan yang ditimbulkan.
”Pekan ini juga ada rapat koordinasi dengan Pemprov Jateng dan kabupaten yang terdampak bencana alam, mengingat ada beberapa kabupaten yang terdampak hujan dan longsor untuk ditangani bersama-sama,” ujarnya.
Salah satu langkahnya, yakni melakukan kaji cepat melihat cakupan lokasi kerusakan dan memastikan aktivasi posko berjalan dengan baik untuk melayani masyarakat.
”Terkait pencarian, pertolongan, dan evakuasi tentu tertangani dengan baik,” tandasnya.
