Rabu, 19 November 2025

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, pada kesempatan yang sama juga menekankan pentingnya sinkronisasi data antara pemerintah pusat dan daerah.

Hal ini sangat krusial untuk memudahkan intervensi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan.

”Kolaborasi dengan pemerintah pusat terkait data itu sangat penting, sehingga intervensi pembangunan di wilayah kita, khususnya kemiskinan ekstrem bisa dilakukan bersama-sama,” ujar Luthfi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024 menunjukkan angka kemiskinan di Jawa Tengah sebesar 9,58%, sementara angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 adalah 0,89%.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memiliki integrasi program yang komprehensif dengan pemerintah pusat hingga tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan.

Intervensi yang dilakukan mencakup tiga strategi utama: pengurangan beban pengeluaran keluarga miskin, peningkatan pendapatan keluarga miskin, serta pengurangan wilayah kantong kemiskinan.

Salah satu implementasi program unggulan adalah Satu OPD Satu Desa Dampingan, yang bertujuan mempercepat penuntasan kemiskinan ekstrem di 1.287 desa prioritas di 35 kabupaten/kota.

Desa-desa yang memiliki lebih dari 60% warganya menerima bansos akan menjadi fokus intervensi dinas-dinas di provinsi.

RTLH Juga jadi Sasaran...

Komentar

Jateng Terkini